Kontroversi Rencana Pembangunan Hotel Mewah di Tempat Nabi Musa Terima Wahyu Allah Swt

Media sosial tengah ramai membahas kabar soal pembangunan resor mewah yang lengkap dengan pusat perbelanjaan hingga kereta gantung di lokasi bersejarah bagi umat Islam.

Lokasi ini berada di Gunung Sinai di Mesir yang menjadi lokasi Nabi Musa menerima wahyu dari Allah Swt.

Hal ini menjadi kontroversi karena dikhawatirkan akan hilangnya nilai spiritual dan warisan budaya di gunung tersebut.

Namun, sesuai visi Presiden Abdel Fattah El-Sisi menjelaskan bahwa proyek ini akan menjadi karya masterpiece bernilai miliaran dolar sebagai kawasan destinasi secara global.

Nantinya, dalam program bertajuk Great Transfiguration Project, kawasan pegunungan Sinai bakal diisi dengan hotel mewah, restoran, vila setara premium, pusat perbelanjaan, hingga kereta gantung.

Selain itu, fasilitas bandara di sekitar lokasi akan diperluas.

Sejarah Singkat Gunung Sinai

Dalam Al-Qur'an, Gunung Sinai disebut sebagai Ṭūr Sainā, Ṭūr Sīnīn, dan aṭ-Ṭūr.

Menurut Alkitab dan Al-Qur'an, di Gunung Sinai, Tuhan berbicara pada nabi dari semak yang terbakar.

Dalam Islam, Gunung Sinai menjadi tempat Nabi Musa dan Allah Swt berbincang untuk menerima wahyu.

Selain itu, Gunung Sinai disebut sebagai situs religius paling sakral di dunia yang merupakan rumah bagi Biara St. Catherine sejak abad ke-6.

Sementara itu, Organisasi World Heritage Watch dalam surat terbuka pada Juli kemarin mendesak agar UNESCO bertindak tegas atas Mesir.

Mirisnya, dari laporan BBC dijelaskan ada sejumlah rumah dan eco-camp wisata yang dikelola warga mulai dihancurkan.

Bahkan, ada warga yang terpaksa memindahkan makam keluarganya untuk memberi ruang bagi lahan parkir baru.