Fitur Live TikTok Belum Kembali, Komdigi: Itu Tergantung...

Publik baru-baru ini dihebohkan dengan fitur live atau siaran langsung yang mendadak hilang dari aplikasi TikTok. Menurut keterangan dari aplikasi media sosial itu, penangguhan fitur live di Indonesia dilakukan sebagai langkah perlindungan pengguna karena banyaknya konten berisi kekerasan terkait aksi demonstrasi yang belakangan ramai dilakukan.
Kebijakan ini tentunya memberikan pengaruh besar terhadap para pedagang online di Indonesia. Pasalnya, banyak pedagang online di Indonesia yang menggunakan fitur siaran langsung TikTok untuk mempromosikan dagangan mereka.
Terkait isu fitur live TikTok yang ditangguhkan sementara di Indonesia, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria mengatakan bahwa fitur tersebut masih dalam proses evaluasi oleh TikTok.
"Kita akan coba bangun komunikasi dan kita juga memahami bahwa ada dampak terhadap UMKM dan kegiatan-kegiatan masyarakat yang menggunakan fitur live," kata Nezar saat ditemui di Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Selasa (2/9).
Nezar memahami keresahan masyarakat terutama para pengusaha UMKM atas matinya fitur live TikTok yang kerap digunakan sebagai sarana promosi. Namun menurut Nezar, pelaku UMKM tetap dapat memanfaatkan fitur lain yang ada di TikTok untuk berjualan.
"Tapi jangan lupa bahwa ada fitur-fitur lain juga di TikTok yang masih aktif. Jadi untuk kegiatan UMKM bisa juga menggunakan fitur-fitur yang selama ini juga dipakai berjualan," ujar Nezar.
Pada kesempatan yang sama, Nezar juga mengungkapkan hal yang akan didiskusikan bersama dengan pihak TikTok. Nezar menyebut mereka akan berupaya membahas agar fitur live bisa digunakan dengan aman bagi masyarakat dan pelaku UMKM.
Soal berapa lama fitur live akan dimatikan oleh TikTok, Nezar tak bisa memastikan karena hal tersebut tak berada di bawah instruksi pemerintah. Ia menegaskan bahwa penangguhan fitur live dilakukan secara sukarela oleh TikTok.
"Itu tergantung TikTok (berapa lama live mati). Mereka lagi mengevaluasi menurut pengumuman yang mereka buat, memonitor konten-konten negatif yang berlawanan dengan community guidelines mereka. Perlu kami tegaskan di sini bahwa kebijakan itu bukan atas instruksi pemerintah, tapi secara sukarela dilakukan oleh TikTok," tutur Nezar.
Nezar kemudian mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam menggunakan media sosial dan tak menyebarkan konten provokatif. Ia memastikan bahwa pihaknya akan mempelajari dan berkolaborasi dengan platform media sosial.
"Kita ingatkan sekali lagi, ekspresi warga itu bisa disampaikan dengan baik di platform-platform media sosial, tapi juga kita harus memikirkan keselamatan warga atas beredarnya konten-konten provokatif," pungkas Nezar Patria.
(asw/fik)
Viral Fitur Live TikTok di Indonesia Mendadak Hilang, Imbas Aksi Demonstrasi Ricuh?
Sabtu, 30 Aug 2025 22:00 WIB
Fenomena Roleplay Viral di TikTok, Ini Bahayanya bagi Anak
Selasa, 20 Jun 2023 21:40 WIB
Sakit Hati Banget, Pria Ini Bakar Undangan Usai Pergoki Calon Istri Selingkuh
Rabu, 31 May 2023 20:15 WIB
Wanita China Ini Jadi Mualaf & Dinikahi Pria Luwu dengan Mahar 2 Rumah
Jumat, 10 Mar 2023 20:00 WIBTERKAIT