Satria Eks Marinir Ternyata Sempat Terjerat Pinjol-Judol sebelum Jadi Tentara Rusia

Sosok Satria Arta Kumbara ramai diperbincangkan usai meminta tolong kepada Presiden Prabowo hingga Wakil Presiden Gibran Rakabuming untuk mengembalikan statusnya sebagai warga negara Indonesia (WNI) usai menjadi prajurit bayaran Rusia.

Mantan Marinir TNI AL itu mengaku tidak mengetahui bahwa ketika dirinya menandatangani kontrak untuk bergabung dengan tentara Militer Rusia melanggar Undang-undang dan kewarganegaraannya dicabut.

Oleh sebab itu, Satria Arta Kumbara berharap Prabowo sebagai orang nomor satu di Indonesia bisa bernegosiasi dengan presiden Rusia untuk membebaskannya dari kontrak dan mengembalikan status WNI miliknya.

Di tengah sikap Satria yang menjadi kontroversi, Komandan Koprs Marinir Mayor Jendra TNI Endi Supriadi yang mengenal Satria mengungkap fakta yang mencengangkan.

Menurutnya, Satria mau menjadi tentara bayaran Militer Rusia karena terlilit utang pinjaman online (pinjol) yang mencapai Rp750 juta.

"Dia ada pinjam di pinjol, pinjaman di bank ya. Berkaitan dengan bank di BRI dan BNI dengan nilai Rp750 juta," kata Endi seperti yang diberitakan oleh detik.com pada Kamis (24/7).

Endi menambahkan bahwa penyebab Satria memiliki banyak utang karena gaya hidupnya yang hedon. Ia meminjam uang di bank untuk menutupi biaya gaya hidupnya.

Namun, ia tidak bisa membayar hingga akhirnya berjudi online (judol) untuk bisa melunasi utang-utangnya.

"Ternyata judi online ini kan tidak membantu, bahkan akan lebih terjerumus ke dalamnya," bebernya.

Oleh sebab itu, Satria mencari cara lain untuk bisa dengan cepat melunasi utang-utangnya, yakni dengan menjadi tentara bayaran Rusia.

Satria disebut sudah tidak bertugas sejak tahun 2022 silam dan akhirnya diputuskan untuk dipecat pada 2023. Baru diketahui beberapa waktu kemudian bahwa Satria memutuskan untuk menjadi tentara Rusia.