Ini 10 Ikan yang Punya Kandungan Merkuri Tinggi, Penting Diketahui Sebelum Beli
Ini 10 Ikan yang Punya Kandungan Merkuri Tinggi, Penting Diketahui Sebelum Beli/Foto: Site News
Ikan dikenal sebagai sumber protein sehat yang kaya nutrisi dan baik untuk tubuh. Namun, di balik manfaat tersebut, ada beberapa jenis ikan yang perlu diwaspadai karena mengandung kadar merkuri cukup tinggi. Jika dikonsumsi terlalu sering, paparan merkuri bisa menimbulkan dampak serius bagi kesehatan dalam jangka panjang.
Merkuri berlebih dapat memengaruhi sistem saraf, fungsi otak, hingga berisiko bagi ibu hamil dan anak-anak. Karena itu, penting untuk lebih cermat sebelum memilih ikan konsumsi. Sebagai acuan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menetapkan ambang batas aman kandungan merkuri dalam pangan sebesar 1 ppm. Artinya, ikan dengan kadar merkuri mendekati atau melewati batas tersebut sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu sering.
Berikut rangkuman 10 ikan versi Insertlive yang diketahui memiliki kandungan merkuri tinggi, agar Insertizen bisa tetap aman dan bijak saat menentukan menu seafood favorit.
1. Ikan Orange Roughy (0,571 ppm)
Ikan orange roughy dikenal sebagai predator laut dalam yang hidup di sekitar gunung bawah laut dan perairan dingin di berbagai belahan dunia. Usianya yang sangat panjang, bahkan bisa mencapai lebih dari satu abad, membuat logam berat seperti merkuri mudah terakumulasi di dalam tubuhnya. Tak heran jika kadar merkuri orange roughy tercatat cukup tinggi, sekitar 0,571 ppm.
Meski memiliki daging putih yang lembut dan sering dianggap premium di beberapa negara, konsumsi ikan ini sebaiknya dibatasi, terutama bagi ibu hamil dan anak-anak. Semakin tua dan besar ukuran ikan, biasanya semakin tinggi pula kandungan merkurinya, sehingga penting untuk lebih selektif saat memilih menu seafood.
2. Kakap merah (0.35 ppm)
Kakap merah dikenal sebagai ikan laut dengan daging tebal dan rasa yang lezat. Namun, ikan ini hidup di perairan laut dalam dan berada di rantai makanan atas, karena memangsa ikan-ikan kecil serta organisme laut lain. Posisi sebagai predator inilah yang membuat kakap merah rentan mengalami penumpukan merkuri dari mangsanya.
Selain itu, habitat kakap merah yang bisa berada dekat area laut dengan potensi pencemaran turut memengaruhi kadar merkuri di tubuhnya. Untuk tetap aman, konsumsi kakap merah sebaiknya dibatasi, terutama bagi ibu hamil dan anak-anak, serta dikombinasikan dengan pilihan ikan lain yang lebih rendah merkuri.
3. Tuna mata besar (0.689 ppm)
Tuna sering dianggap sebagai ikan superfood karena kaya protein dan omega-3. Namun, jenis tuna mata besar perlu mendapat perhatian khusus. Kandungan merkuri pada tuna mata besar tercatat sekitar 0,689 ppm, cukup tinggi dibandingkan jenis tuna lainnya. Hal ini berkaitan dengan ukuran tubuh dan umur hidupnya yang panjang.
Jika ingin tetap mengonsumsi tuna dengan risiko lebih rendah, tuna skipjack atau cakalang bisa jadi alternatif yang lebih aman karena kadar merkurinya jauh lebih rendah. Mengatur porsi dan frekuensi konsumsi tuna juga menjadi kunci agar manfaatnya tetap optimal tanpa membahayakan kesehatan.
4. Barramundi (0.167 ppm)
Barramundi merupakan ikan berukuran besar yang hidup di perairan tawar hingga payau. Sebagai predator utama di lingkungannya, barramundi memakan ikan-ikan kecil yang kemungkinan sudah terpapar merkuri. Kondisi ini membuat kandungan merkuri dapat menumpuk seiring waktu.
Usia hidup barramundi yang relatif panjang juga berkontribusi pada tingginya risiko akumulasi logam berat. Konsumsi barramundi sebaiknya tidak terlalu sering, terutama jika dikonsumsi dalam porsi besar. Menyeimbangkan menu seafood dengan ikan bermerkuri rendah bisa membantu mengurangi risiko kesehatan.
5. Hiu (0,979 ppm)
Hiu dikenal sebagai predator puncak di lautan dan berada di tingkat tertinggi rantai makanan. Fakta ini membuat hiu memiliki kandungan merkuri yang sangat tinggi, bahkan mencapai sekitar 0,979 ppm. Setiap ikan atau organisme yang dimakannya berkontribusi pada penumpukan merkuri di dalam tubuh hiu.
Meski sebagian orang menganggap bagian tubuh hiu memiliki manfaat kesehatan, banyak penelitian justru menunjukkan potensi bahayanya. Dengan kadar merkuri setinggi ini, konsumsi hiu sangat tidak dianjurkan, terutama bagi kelompok rentan. Menghindari hiu sebagai pilihan konsumsi adalah langkah bijak demi kesehatan jangka panjang.
6. Ikan pari
Ikan pari dikenal hidup di dasar laut dan menjadikan organisme kecil sebagai sumber makanannya. Sayangnya, banyak organisme dasar laut yang berpotensi terpapar logam berat, termasuk merkuri. Karena pola makan inilah, ikan pari masuk dalam daftar ikan yang perlu dikonsumsi dengan bijak, meski kadarnya tidak selalu tinggi.
Sebuah studi dalam jurnal Environmental Monitoring and Assessment menunjukkan bahwa kandungan merkuri pada ikan pari berbeda-beda tergantung spesiesnya. Mobula spp. tercatat mengandung sekitar 0,22 ppm, Rhinoptera steindachneri sekitar 0,25 ppm, sementara Mobula japanica jauh lebih rendah di angka 0,01 ppm. Meski masih berada di bawah batas aman, konsumsi ikan pari sebaiknya tidak terlalu sering untuk meminimalkan risiko paparan merkuri jangka panjang.
7. Swordfish atau todak (0,995 ppm)
Ikan todak mudah dikenali dari moncongnya yang panjang menyerupai pedang. Di balik tampilannya yang unik, ikan ini termasuk salah satu jenis ikan dengan kandungan merkuri cukup tinggi. Rata-rata kadar merkuri pada swordfish tercatat sekitar 0,995 ppm, mendekati ambang batas maksimum yang dianjurkan.
Tingginya kadar merkuri pada ikan todak tidak lepas dari umur hidupnya yang panjang dan posisinya sebagai predator puncak. Ikan ini memangsa berbagai jenis ikan lain yang juga berpotensi mengandung merkuri. Akumulasi tersebut membuat swordfish sebaiknya dikonsumsi sangat terbatas, terutama oleh ibu hamil dan anak-anak yang lebih rentan terhadap dampak logam berat.
8. King Mackerel (0,730 ppm)
King mackerel atau tenggiri besar merupakan ikan predator yang hidup di perairan tropis dan subtropis, termasuk wilayah pesisir. Meski mangsanya mungkin memiliki kadar merkuri rendah, zat tersebut dapat terakumulasi dalam tubuh king mackerel seiring waktu. Itulah sebabnya ikan ini sering masuk dalam daftar makanan laut dengan merkuri tinggi.
Ikan ini kerap jadi primadona di berbagai hidangan Nusantara, namun di balik rasanya yang gurih, tenggiri tercatat memiliki kadar merkuri sekitar 0,73 ppm. Angka ini membuatnya masuk dalam lima besar daftar ikan dengan kandungan merkuri cukup tinggi versi FDA. Salah satu penyebabnya adalah usia hidup tenggiri yang bisa mencapai puluhan tahun, sehingga zat berbahaya seperti merkuri lebih mudah terakumulasi di dalam tubuhnya. Mengingat hal tersebut, konsumsi tenggiri besar sebaiknya dibatasi dan tidak dijadikan menu harian, meski rasanya gurih dan populer di berbagai olahan.
9. Tuna sirip biru (0,093 ppm)
Tuna sirip biru adalah ikan pelagis besar yang hidup di lautan dalam dan dikenal memiliki nilai ekonomi tinggi. Namun, dari sisi kesehatan, ikan ini perlu mendapat perhatian khusus. Tuna sirip biru memakan banyak organisme laut yang sudah terpapar merkuri, sehingga kandungan logam berat dalam tubuhnya bisa meningkat signifikan. Kandungan merkuri pada tuna sirip biru pun bervariasi berdasarkan bagian tubuh, misalnya ekor memiliki kandungan tertinggi (0,093 ppm).
Dibandingkan jenis tuna lain seperti skipjack atau cakalang, tuna sirip biru termasuk yang paling tinggi kadar merkurinya. Faktor umur hidup yang panjang juga memperbesar risiko akumulasi. Karena itu, para ahli menyarankan agar konsumsi tuna sirip biru dilakukan sangat terbatas, terutama bagi kelompok rentan yang sensitif terhadap paparan merkuri.
10. Marlin (0,485 ppm)
Marlin merupakan ikan predator besar yang hidup di laut terbuka dan memiliki wilayah jelajah luas. Pola makan yang beragam membuat marlin kerap memangsa ikan-ikan lain yang sudah mengandung merkuri, sehingga zat tersebut menumpuk di dalam tubuhnya.
Meski dagingnya lezat dan kaya nutrisi seperti protein dan omega-3, marlin tetap termasuk dalam kategori ikan dengan kandungan merkuri tinggi, yaitu sekitar 0,485 ppm. Untuk menghindari risiko kesehatan, ikan ini sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu sering. Mengatur porsi dan frekuensi menjadi langkah penting agar manfaat gizinya tetap bisa didapat tanpa membahayakan tubuh.
Itulah daftar ikan dengan kandungan merkuri tinggi yang perlu diperhatikan sebelum membeli atau mengonsumsinya. Tetap bijak memilih jenis ikan dan atur porsinya agar manfaat gizinya tetap optimal tanpa berdampak buruk bagi kesehatan ya, Insertizen!
(Steffy Gracia/dis)
TERKAIT