Alasan Pohon Cemara Jadi Simbol Natal, Ternyata Ini Asal-Usulnya
Alasan Pohon Cemara Jadi Simbol Natal, Ternyata Ini Asal-Usulnya (Foto: Finalia Kodrati)
Setiap kali memasuki bulan Desember, nuansa Natal langsung terasa dari gemerlap lampu, dekorasi merah-hijau, hingga satu ikon yang selalu ada, yaitu pohon cemara. Pohon ini seolah menjadi simbol wajib di berbagai perayaan Natal, baik di rumah, gereja, pusat perbelanjaan, sampai ruang publik.
Namun, di balik tradisi menghias pohon dengan lampu dan ornamen warna-warni, banyak yang belum benar-benar tahu bagaimana cemara bisa menjadi simbol Natal yang begitu melekat hingga sekarang. Dari mana sebenarnya tradisi ini muncul? Dan kenapa harus pohon cemara?
Untuk Insertizen yang penasaran, berikut asal-usul tradisi pohon cemara sebagai simbol Natal.
1. Berawal dari Tradisi Jerman
Meski jejak penggunaan tanaman evergreen sudah ditemukan sejak zaman Mesir dan Romawi, Jerman dianggap sebagai negara yang mempopulerkan pohon Natal dalam bentuk yang kita kenal sekarang. Pada abad ke-16, masyarakat Jerman mulai membawa pohon cemara ke dalam rumah dan menghiasnya sebagai simbol perayaan Natal.
Salah satu tokoh yang diyakini berperan besar dalam memperkenalkan tradisi pohon Natal adalah Martin Luther, reformator Protestan. Luther terinspirasi saat melihat bintang-bintang berkelip di balik pepohonan saat berjalan pulang di malam musim dingin. Untuk mengabadikan keindahan tersebut, ia pun memasang lilin di dahan-dahan sebuah pohon cemara di rumahnya. Dari sinilah tradisi dekorasi pohon Natal berkembang.
Masyarakat Jerman juga menciptakan Christmas pyramids, struktur kayu berbentuk segitiga yang dihiasi dedaunan evergreen dan lilin ketika pohon cemara sulit ditemukan. Bentuk ini kemudian menjadi cikal bakal pohon Natal modern.
2. Simbol Kehidupan yang Abadi
Cemara dianggap pohon yang sarat makna spiritual. Mengutip Britannica, tanaman evergreen sudah dikenal sejak abad pertengahan sebagai simbol kehidupan yang abadi, karena tetap hijau sepanjang tahun meski musim dingin melanda.
Pada masa itu, pohon cemara sering dihias dengan apel sebagai simbol Taman Eden, melambangkan kisah Adam dan Hawa dari tradisi umat Kristiani. Hiasan-hiasan yang kini dikenali sebagai ornamen Natal seperti bola, bintang, lilin, dan rantai cahaya juga memiliki makna masing-masing, mulai dari harapan, cahaya kehidupan, hingga kedamaian.
Bagi umat Kristen, pohon cemara atau 'pohon surga' juga dianggap sebagai lambang kelahiran dan kebangkitan Yesus Kristus. Daun yang tetap berwarna hijau menjadi gambaran kasih Tuhan yang kekal dan tidak pernah hilang, bahkan di tengah musim dingin yang cenderung gelap dan sepi.
3. Lambang Harapan di Tengah Musim Dingin
Pohon cemara dipilih bukan hanya karena tampilannya yang indah, tetapi juga karena daya tahannya. Cemara adalah sedikit dari jenis pohon yang bisa tetap hidup bahkan di musim dingin yang paling keras.
Di negara-negara dengan empat musim, pohon cemara dianggap sebagai simbol harapan. Ketika lingkungan terlihat suram, pohon ini tetap berdiri hijau dan segar. Contohnya di wilayah Michigan, banyak orang memasang pohon cemara di rumah selama musim dingin sebagai penambah kehangatan dan keceriaan, tidak hanya saat Natal saja.
4. Menyebar ke Negara-Negara Barat
Tradisi pohon Natal meluas ke Eropa setelah banyaknya warga Jerman bermigrasi. Di Inggris, tradisi ini semakin terkenal setelah diperkenalkan oleh Pangeran Albert, suami Ratu Victoria, pada abad ke-19. Potret keluarga kerajaan yang sedang berkumpul mengelilingi pohon Natal pada tahun 1848 membuat tradisi ini cepat ditiru oleh masyarakat Inggris dan Amerika.
Di Amerika Serikat sendiri, pohon Natal awalnya ditolak oleh kaum Puritan karena dianggap berkaitan dengan ritual pagan. Namun, seiring berjalannya waktu, tradisi ini mulai diterima. Masyarakat Amerika kemudian menghias pohon cemara dengan bahan-bahan unik seperti popcorn, kapas, dan kacang-kacangan sebelum dekorasi modern mulai bermunculan.
Itulah rangkuman alasan dan sejarah mengapa pohon cemara menjadi simbol Natal.. Semoga menambah wawasan untuk Insertizen dalam menyambut musim perayaan akhir tahun!
(stg)
TERKAIT