Tak Ada Kata Terlambat, Ini Cara Atur Finansial untuk Pemula agar Tak Boncos
Tak Ada Kata Terlambat, Ini Cara Atur Finansial untuk Pemula agar Tak Boncos/Foto: Freepik
Di tengah arus informasi dan pameran kesuksesan di media sosial, tak sadar membuat kita terperangkap membandingkan diri. Melihat pencapaian orang lain yang tampak lebih cepat dan lebih besar bisa memicu perasaan cemas dan terlambat, termasuk untuk urusan finansial.
Aline Wiraatmaja, seorang Certified Financial Planner, menjelaskan bahwa tidak ada kata terlambat dalam mengatur finansial.
Membandingkan diri dengan orang lain untuk urusan finansial juga tidak bijak. Baiknya, berpatokan dengan diri sendiri saja, misal membandingkan dengan pencapaian tahun lalu.
"Nah kalau menurut aku kita jangan ngerasa terlambat, kalau terlambat kan berarti udah kita nih realistik kan, kayak there's nothing i can do, kayak buat apa lagi. Bahwa start-nya kita lebih lambat, iya, tapi kalau jadi external benchmark, jadi kayak patokan kita, apa yang dikerjain orang lain, apa yang didapatin orang lain itu bikin kita desperate dengan gampang kan," ungkap Aline ditemui di Peluncuran Asuransi Sun Prosperity Prime (SiSuper) Sun Life, di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (3/12).
"Jadi kalau menurut aku kita patokannya diri sendiri aja, awal tahun aku di mana, tengah tahun aku di mana, akhir tahun aku di mana, kayak gitu. Jadi kayak aku lebih sukanya tuh sustainable growth sih," sambungnya.
Sementara soal cara memulai mengatur finansial bagi yang baru memulainya, Aline menyarankan untuk mencatat cash flow terlebih dahulu.
Jika hal ini dilakukan, kita akan tahu pengeluaran dan pemasukan sehingga tahu mana yang perlu diperbaiki. Perbaikan ini juga tak melulu menambah penghasilan, tetapi bisa berupa mengatur pengeluaran.
"Managing cash flow dulu, kayak dari misalnya, bisa aja kan orang kayak misalnya secara income dia nggak usah ngatur kayak gimana banget, karena lifestyle-nya dia juga, dia baik-baik aja gitu, nggak minus. Tapi, ada juga kan orang yang misalnya minus gitu kan, boncos. Boncosnya kenapa nih? Apakah misalnya ekspektasi atau gaya hidupnya dia melebihi income-nya, atau memang secara rasional tempat dia tinggal sama tempat dia kerja sama tempat makanan di sekitar dia tuh emang udah nggak masuk akal," bebernya.
Bila telah melakukan langkah pertama ditemui boncos, langkah selanjutnya adalah memperbaiki. Jika sudah stabil, barulah bisa mempertimbangkan untuk menambah aset.
"Jadi yang penting stabilitas cash flow dulu karena kalau misalnya kita cash flow-nya nggak stabil, gimana cara kita nambah network, gimana cara kita lengketin ke aset. Jadi itu dulu, harus cash flow-nya positif dulu," tutupnya.
(dia/fik)
5 Tips Investasi ala Raditya Dika yang Bisa Ditiru Gen Z untuk Siapkan Dana Pensiun
Senin, 20 Oct 2025 11:15 WIB
Kebiasaan Raditya Dika yang Bikin Kejar Dana Pensiun Lebih Cepat
Minggu, 19 Oct 2025 09:30 WIB
Keseruan LPS Financial Festival Day 1, Ajang Kerek Literasi Keuangan di Indonesia
Rabu, 06 Aug 2025 19:05 WIB
Penggerak Kebaikan Tingkatkan Nilai Spiritual hingga Edukasi Halal Lifestyle
Kamis, 28 Mar 2024 03:30 WIB
7 Nama Anak Perempuan Terbaik untuk yang Lahir Selasa, Punya Arti Keberanian & Keistimewaan
Kamis, 04 Dec 2025 12:30 WIB
Sedekade Shopee Dukung UMKM, Bisnis Lokal Catat Penjualan US$270 M secara Global
Selasa, 02 Dec 2025 07:54 WIB
Update Biaya Haji Reguler 2026: Embarkasi Surabaya Mencapai Rp60,6 Juta
Senin, 01 Dec 2025 18:30 WIBTERKAIT