Apakah Berdosa Jika Tak Hadiri Undangan Pernikahan? Begini Hukum dalam Islam

Pernikahan menjadi ibadah terpanjang yang sangat dianjurkan untuk dilakukan.

Dalam Islam, pernikahan bukan hanya menyatukan dua insan, tetapi untuk menjaga kehormatan, melanjutkan keturunan, serta memperkuat silaturahmi antar-keluarga dan masyarakat.

Salah satu tradisi dalam pernikahan adalah mengundang tamu untuk hadir dan mendoakan kedua mempelai.

Namun, bagaimana hukum dalam Islam bila ada seorang yang tak bisa menghadiri pernikahan.

Dalam hukum 'Ajar Hukum Perkawinan di Indonesia: Perspektif Fikih Klasik dan Perundang-Undangan Nasional' karya Gufron Maksum dijelaskan bahwa hukum datang ke pernikahan bila diundang adalah wajib.

Tetapi bila undangan berbentuk massal maka hukumnya tidak wajib karena tidak ditujukan secara langsung.

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Bila salah seorang di antara kamu diundang menghadiri walimah al-ursy, hendaklah mendatanginya."

Hadist tersebut menegaskan bahwa kewajiban memenuhi undangan pernikahan itu untuk mendoakan kedua mempelai.

Dikutip dari buku Fikih Kuliner karya Abdul Wahab Abdussalam Thawilah, para ulama berbeda pandangan tentang hukum menghadiri undangan resepsi pernikahan:

- Para ulama Madzhab Hanafi, Mazhab Maliki, sebagian ulama Madzhab Syafi'i dan sebagian ulama Madzhab Hambali berpendapat, menghadiri undangan hukumnya sunah mu'akad, seperti menghadiri resepsi lainnya.

- Mayoritas ulama, di antaranya sebagian besar ulama Madzhab Syafi'i dan para ulama Madzhab Hambali dan Imam Malik berpendapat wajib menghadiri undangan resepsi.