Heboh MBG Indonesia, Intip Menu Makan Bergizi Gratis yang Disajikan di Negara Lain

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Indonesia digagas sebagai bentuk upaya pemerintah untuk meningkatkan performa akademik siswa melalui pemenuhan gizi seimbang dan mendukung pemerataan kesehatan anak-anak bangsa. Namun, program ini masih menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Dalam eksekusinya, program MBG menghadapi realitas pahit karena banyak problem yang harus dievaluasi (1) beberapa vendor pengadaan MBG dilaporkan menggunakan data yang tidak valid atau fiktif; (2) terjadi beberapa insiden siswa mengalami keracunan makanan; serta (3) krisis kepercayaan publik mulai tumbuh terhadap lembaga penyelenggara ataupun institusi pengawas.
Dilansir dari laman World Population Review, beberapa negara telah menerapkan program semacam MBG sejak zaman dahulu. Negara mana yang melaksanakan program tersebut dan menu apa saja yang disediakan?
1. Jepang
Program tersebut sudah berjalan sejak tahun 1889, dimulai dari sekolah dasar di Prefektur Yamagata. Umumnya, menu yang diberikan mencakup sup, roti, acar, susu, sayur, serta daging. Kemudian, pemerintah Jepang melibatkan ahli gizi mulai dari tahap perencanaan hingga eksekusi program ini. Hal ini agar keseimbangan nutrisi tetap terjaga.
2. Amerika Serikat
Program National School Lunch Act di Amerika Serikat sudah mulai sejak 1946. Program tersebut diluncurkan melalui National School Lunch Program (NSLP) yang dikelola oleh United States Department of Agriculture (USDA) untuk membantu anak-anak sekolah mendapatkan makanan bergizi. Banyak program di Amerika Serikat yang dikelola secara internal oleh kantin sekolah sehingga makanan lebih segar. Kemudian, menu yang disajikan berupa komposisi seimbang antara buah dan sayur, seperti biji-bijian utuh, protein (daging/ikan/alternatif), serta susu rendah lemak.
3. Finlandia
Finlandia mengadakan program semacam MBG sejak 1948, tetapi perencanaannya sudah mulai sejak 1943. Selain itu, Undang-Undang Pendidikan Dasar juga telah mengatur siswa di Finlandia agar mendapatkan makanan seimbang tepat waktu. Kemudian, pihak sekolah juga turut mengawasi program ini. Di Finlandia, makan gratis untuk siswa di sekolah dasar dan menengah (6-16 tahun). Menu makan yang diberikan mencakup olahan daging, kentang, sayuran hijau, serta makanan pendamping sehat lainnya. Selain itu, pengawasan dan pengelolaan nutrisi menjadi aspek kunci agar makanan yang disajikan tetap higienis dan bergizi.
Dari contoh negara-negara tersebut, Indonesia diharapkan dapat mengambil dan menerapkan beberapa pelajaran penting sebagai berikut.
- Pentingnya keterlibatan ahli gizi mulai dari tahap perencanaan hingga distribusi agar menu benar-benar sesuai kebutuhan gizi siswa. Bahkan, jangan sampai ada korban siswa yang keracunan makanan.
- Standar kontrol mutu dan keamanan pangan harus diterapkan secara konsisten, mulai dari dapur hingga penyajian.
- Sistem pengawasan dan audit independen untuk memastikan tidak ada penyimpangan atau vendor bermasalah.
- Transparansi publik agar masyarakat dapat mengawasi jalannya program agar meminimalisir kecurigaan atau tuduhan penyalahgunaan. Jika tidak dikawal dengan baik, risiko kegagalan dan dampak negatif dapat jauh lebih besar.
(Riska Pramita/dis)

Dokumen Tanah Tradisional Tak Berlaku Lagi di 2025, Apa Saja?
Jumat, 14 Feb 2025 21:45 WIB
Langkah Pertama Memulai Bisnis di Tengah Kondisi Ekonomi yang Menurun
Selasa, 04 Feb 2025 20:45 WIB
Ustaz Dasad Latief Ungkap Ciri-ciri Wanita yang Bisa Habiskan Pahala Laki-laki
Senin, 06 Jan 2025 22:00 WIB
Penggerak Kebaikan Tingkatkan Nilai Spiritual hingga Edukasi Halal Lifestyle
Kamis, 28 Mar 2024 03:30 WIB
TERKAIT