Kekayaan Tembus Angka Fantastis, Apa Saja Sumber Harta Tom Lembong?

Tom Lembong belakangan menjadi sorotan usai terkena kasus hukum dugaan korupsi impor gula.

Sempat divonis hukuman 4,5 tahun penjara, Tom Lembong dibebaskan setelah mendapatkan abolisi dari Presiden Prabowo Subianto.

Kini, Tom Lembong melayangkan serangan balik kepada majelis hakim yang menjatuhkan vonis kepada dirinya.

Tom Lembong merasa ada kejanggalan yang dilakukan oleh ketiga hakim dan secara 'paksa' menjadikannya terdakwa pada kasus tersebut.

Sosok Tom Lembong sempat menjabat sebagai Menteri Perdagangan pada tahun 2015-2016 dan dilanjutkan menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dari 2016 hingga 2019.

Oleh sebab itu, catatan harta kekayaannya bisa diketahui publik karena tercatat pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Per 30 April 2020, Tom Lembong tercatat memiliki harta sebesar Rp101,48 miliar, yang terdiri dari harta bergerak lainnya sebesar Rp180.990.000, surat berharga senilai Rp94.527.382.000, kas dan setara kas sebanyak Rp2.099.016.322, harta lainnya sebesar Rp4.766.498.000, dan utang sebanyak Rp86.895.328.

Selain pernah memiliki jabatan mentereng dengan gaji yang fantastis, sumber penghasilan Tom Lembong lainnya berasal dari berbagai bisnis yang ia jalankan.

Tom Lembong pernah menjabat sebagai co-founder, CEO, dan Managing Partner di Quvat Management Pte. LTd yang bergerak di bidang dana ekuitas swasta di Singapura.

Perusahaan tersebut berinvestasi ke sejumlah perusahaan besar, salah satunya PT Graha Layar Prima Tbk yang menaungi BlitzMegaplex atau CGV Cinemas.

Ia juga diketahui pernah bergabung dengan Farindo Investments, perusahaan joint venture private equity antara Farallon Capital dan Grup Djarum.

Tom Lembong juga memiliki lembaga bernama Consilience Policy Institute yang fokus pada advokasi kebijakan ekonomi internasional yang berbasis di Singapura.