Atasi Masalah Hama Tikus, Lucky Hakim Melepas Ribuan Ular ke Sawah di Indramayu

Lucky Hakim kembali membuat gebrakan yang tak terduga. Usai sebelumnya sukses dengan program Car Free Night dan Car Free Day 3 kali seminggu di Indramayu, kini Lucky Hakim melepas ribuan ekor ular ke sawah di Indramayu.
Hal tersebut dilakukan Lucky Hakim untuk membasmi hama tikus yang sudah meresahkan petani di Indramayu. Tak sendiri, Lucky Hakim menggandeng Youtubers dan influencer dalam melakukan gerakan melepas ribuan ekor ular berjenis coelognathus radiatus atau dikenal dengan ular lanang sapi.
"Ribuan ular lanang sapi dan ular koros sudah kita lepas, di lokasi-lokasi yang terserang hama tikus, kasihan petani jadi gagal tanam dan rugi besar karena serangan tikus yang sangat banyak, ini namanya gerakan ULAR SAHABAT TANI, saya juga mengajak teman-teman youtuber dan para influenser lainnya ke Indramayu untuk mensukseskan program ini untuk membantu petani" ujar Lucky Hakim.
![]() |
Ular yang dilepaskan ke sawah itu memang habitat aslinya di Indramayu. Namun, selama ini ular tersebut banyak diburu dan dibunuh lantaran dianggap menakutkan. Akibat populasi ular tersebut menurun drastis, hama tikus justru melonjak pesat.
"Ini aslinya jenis ular yang juga berasal dari Indramayu, dulu tikus bisa dikontrol populasinya saat ada banyak ular, biawak dan burung hantu, tapi karena ular dianggap menakutkan maka banyak ular dibunuh, bukan hanya ular, si biawak dan burung Hantu juga diburu dan ditangkap, efek dari tindakan itu maka populasi tikus menjadi banyak dan tak terkontrol" jelas Lucky Hakim.
Masalah hama tikus memang sudah menjadi isu besar pada sektor pertanian di Indonesia. Berbagai cara dan upaya telah dilakukan oleh para petani, mulai dari gerakan kampung gropyok tikus, penaburan racun, bahkan sampai pemasangan alat setrum listrik yang sangat membahayakan manusia.
"Petani resah, tikus diracun malah bahaya untuk hewan lain, digropyok warga sekampung ngejar-ngejar tikus, tapi tetepa aja masih gagah si bangsa tikus itu, sampai secara ilegal dipasang setruman malah yang kesetrum manusianya sendiri, sampai banyak korban jiwa, tapi si tikus gak ada matinya," tutur Lucky Hakim.
Selain ular sawah, Lucky Hakim juga telah melaksanakan program pusat untuk melepas burung hantu di area persawahan Indramayu beberapa bulan lalu. Namun, Lucky masih menganggap bahwa masalah hama tikus ini harus ditangani secara lebih variatif dan komprehensif.
"Sempat kita laksanakan gerakan melepas burung hantu di sawah beberapa bulan lalu bersama Menteri PU saat panen raya, tapi menurut saya ini harus dilengkapi dari segala arah dan cara, kita kroyok ini tikus, karena burung hantu berburu tikus di malam hari tapi dia dari atas sambil terbang, kekuranganya adalah burung hantu nggak bisa masuk ke lobang tikus, hanya memangsa tikus dewasa yang keluyuran malam hari, sementara anakan tikus di lobang-lobangnyan masih banyak, oleh karena itu maka kita gagas lagi dengan Program Ular Sahabat Tani" paparnya.
Program Ular Sahabat Tani ini sempat dipertanyakan oleh beberapa kelompok masyarakat, apakah berbahaya atau aman. Lucky pun menjelaskan bahwa ular-ular tersebut tidak berbahaya bagi manusia, tak berbisa dan tidak akan tumbuh sampai ukuran besar.
"sempat ada beberapa perwakilan masyarakat tanya, bahaya nggak Mas Bupati, saya jawab dengan bukti bawa Program Ular Sahabat Tani ini aman, ularnya tidak berbisa, jenis yang ukurannya tidak akan tumbuh besar seperti ular sanca, maximal sebesar jempol kaki orang dewasa, panjang maximal 1,5m, ini ular spesial makan tikus dan kodok, kalau lihat orang pasti ularnya kabur, seandainya ditangkap dan menggigit paling hanya lecet karena giginya kecil, bahkan sebagai bukti, saya tunjukkan video-video ular tersebut ketika menggigit tangan, hanya luka kecil dan sama sekali tidak berbahaya," bebernya.
Jenis ular Lanang Sapi memang berukuran relatif kecil dan tidak bisa tumbuh besar sehingga memudahkannya untuk masuk ke liang-liang dan lobang-lobang di sawah tempat sarang tikus berkembang biak. Dikatakan bahwa satu ekor ular lanang sapi mampu memangsa 2 sampai 3 ekor tikus dewasa dan bisa juga memakan lebih dari 10 anak tikus dalam satu minggu.
Salah satu alasan Lucky memilih jenis ular lanang sapi karena berwarna khas coklat kekuningan dan ada garis memanjang dipunggungnya. Hal ini membuat ular tersebut mudah dikenali. Tujuannya agar tidak dibunuh oleh petani.
"Lanang Sapi ini ular tidak berbisa , ukuran relatif kecil medium, nggak bisa besar kayak python atau sanca, warnanya coklat kuning ada strip hitam di punggung jadi mudah dikenalin, supaya jangan dibunuh petani, karena ini ular sahabat tani, ular lanang sapi ini bisa makan 2 sampai 3 ekor tikus dewasa perminggunya, kalo masuk ke liang dan lobang sarang tikus maka bisa makan 10 ekor anak tikus sekaligus, alhamdulillah gerakan ini disambut baik oleh masyarakat tani dan makin banyak kelompok tani dari berbagai kecamatan meminta dilakukan pelepasan Ular Sahabat Tani, mohon doanya supaya tetap lancar dan petani bisa sejahtera," pungkasnya.
(Insertlive)TERKAIT