Pandangan RM BTS Soal Tekanan Menikah & Punya Anak: Setiap Orang Punya Temponya Sendiri

RM BTS kembali menarik perhatian lewat pandangan jujurnya tentang pernikahan dan kehidupan pribadi.

Dalam siaran langsung di platform Weverse baru-baru ini, pria bernama asli Kim Nam Joon itu berbicara panjang lebar soal tekanan sosial yang kerap dialami banyak orang terutama perempuan.

Tekanan sosial yang dimaksud RM perihal pembahasan soal menikah dan memiliki anak.

RM menilai bahwa tekanan untuk segera menikah masih menjadi hal yang nyata di masyarakat modern, baik dari lingkungan sekitar maupun media.

"Kupikir banyak yang tertekan, terutama perempuan," kata RM di Koreaboo, Senin (6/10).

Dirinya menyoroti bagaimana perempuan sering kali menjadi sasaran komentar yang mengaitkan usia dan status dengan kewajiban menikah atau memiliki anak.

Menurutnya, ekspektasi sosial seperti itu membuat banyak orang hidup dalam tekanan dan kehilangan kendali atas jalan hidupnya sendiri.

"Rasanya kayak kita semua ditekan ke dalam sebuah cetakan. Tapi kalau boleh jujur, aku hanya berharap semua orang bisa hidup dengan tempo masing-masing. Nggak ada satu jawaban yang benar soal hal ini," lanjutnya.

RM juga menyinggung alasan di balik keputusan sebagian orang untuk menikah. Ia mengaku tidak sepakat dengan pandangan bahwa pernikahan dapat menjadi jalan keluar dari kesepian.

"Dari sudut pandangku, kalau seseorang nggak bisa tahan sendirian, lalu menikah, apakah pernikahan itu akan memperbaiki keadaan? Karena ketika sudah menikah, akan ada momen-momen kamu pasti ingin sendiri... itu kan naluri alamiah manusia," jelasnya.

Bagi RM, kemampuan seseorang untuk merasa nyaman sendirian justru menjadi modal penting agar bisa menjalin hubungan yang sehat.

"Orang yang bisa nyaman sendirian juga bisa jadi partner yang baik ketika bersama orang lain. Memilih untuk menikah untuk lari dari rasa sepi... aku nggak yakin itu pendekatan yang benar," tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, pelantun Butter itu juga menyampaikan pandangannya tentang keputusan memiliki anak. RM mengaku masih merasa belum siap, bahkan untuk mengurus dirinya sendiri.

"Sekarang saja aku sering kewalahan mengurus diri sendiri, jadi aku nggak yakin bisa mengurus anak di saat yang sama," ungkapnya.

Ia menekankan bahwa setiap orang memiliki sudut pandang dan pengalaman berbeda soal pernikahan dan keluarga. Tidak ada posisi yang lebih benar di antara mereka yang menikah dan yang memilih tidak.

"Yang sudah menikah bisa bicara dari sudut pandang mereka, dan yang belum menikah juga dari pengalaman sendiri. Kita cuma perlu saling mendengarkan. Sedikit banyak, generasi kita yang lahir di tahun 90-an adalah generasi pertama di Korea yang melihat pernikahan sebagai sebuah pilihan. Karena itu, aku percaya kita semua harus mengikuti pilihan masing-masing," tutup RM.