Hamish Daud Bagikan Kondisi di Aceh, Jembatan Akses Bireuen ke Aceh Utara Hancur

Jakarta, Insertlive -

Hamish Daud terbang ke Aceh untuk mengunjungi lokasi terdampak banjir dan longsor. Ia meninjau beberapa titik lokasi bersama Yayasan HAkA (Hutan, Alam dan Lingkungan Aceh).

Melalui Instagram-nya, Hamish Daud memperlihatkan persiapannya sebelum menuju lokasi yang terdampak bencana.

"Kita barusan meeting di kantor HAkA bersama Wiza dan Heru yang benar-benar ngerti semua isu-isu di lapangan dan aku pengen lihat secara langsung di lokasi," kata Hamish Daud.

Baca Juga : Beri Bantuan Korban Banjir Sumatera, Denny Sumargo Kirim Bantuan Sebanyak 5 Ton

Hamish Daud bersama tim HAkA akan mengunjungi desa di Kabupaten Bireuen dari Banda Aceh. Mereka menempuh perjalanan darat selama empat jam untuk sampai ke Bireuen.

Sesampainya di Bireuen, Hamish memperlihatkan kondisi jembatan yang menjadi akses Bireuen ke Aceh Utara. Jembatan tersebut sudah rusak akibat banjir, sehingga akses Bireuen ke Aceh Utara terputus.

"Ini di Kuta Blang itu jembatan yang patah hari kedua, tanggal 26 ini nyambungin Bireuen ke Aceh Utara," ucap Hamish.

"This is crazy location, ini habis keurug sama banjir kemarin, kehilangan sekitar 40 meter tanahnya, rumah, kafe, warung, kita belum masuk ke dalam sampai Aceh Timur, ini semua dari kayu-kayu yang ke bawa di atas permukaan air," sambungnya.

Hamish menyampaikan keprihatinannya atas kondisi yang tengah dialami masyarakat Aceh. Ia mengungkapkan bahwa hingga saat ini, banyak daerah yang belum bisa dijangkau karena akses jalan terputus, sementara proses penanganan dan penyaluran bantuan masih sulit karena keterbatasan listrik dan bahan bakar.

"Teman-teman, saat ini saudara-saudara kita di Aceh sedang menghadapi banjir bandang dan tanah longsor. Hingga hari ini, masih banyak wilayah yang belum dapat dijangkau akibat akses jalan terputus, serta keterbatasan listrik, bahan bakar dan jaringan komunikasi," tulis Hamish.

Hamish kemudian menggalang donasi untuk membantu perbaikan kondisi wilayah dan kebutuhan masyarakat setempat.

"Dalam kondisi ini, keselamatan dan pemahaman situasi lapangan menjadi hal utama. Area bencana memiliki risiko tinggi dan keterbatasan logistik, sehingga bantuan perlu disalurkan melalui lembaga yang memahami kondisi wilayah dan kebutuhan masyarakat setempat," lanjutnya.

(KHS/fik)

Tonton juga video berikut: