Bantu Korban Banjir Sumatra, Gilang Juragan 99: Kami Tidak Bisa Berdiam Diri

Gilang Juragan 99 serta sang istri Shandy Purnamasari bergerak langsung ke Sumatra yang menjadi daerah terdampak akibat banjir bandang sejak akhir November kemarin. Aksi Glowtong Royong yang menggandeng BAZNAS ini berhasil menyerahkan total bantuan senilai Rp1 miliar.

"Bismillah, dengan niat baik kami tidak bisa berdiam diri. Tersayat hati kami, kala setiap hari masih melihat dan mendengar kabar bagaimana saudara-saudara kita di Aceh dan Sumatra lainnya masih kesulitan akibat dampak banjir. Tenaga kami masih ada, rasanya sia-sia jika tidak turun untuk membantu disana," kata Gilang Widya Pramana, Kamis (11/12).

Keduanya bergerak menyambangi pengungsi yang berada di Pondok Pesantren Fajrusalam, yang dihuni ada 56 kepala keluarga atau sekitar 170 jiwa warga Desa Minanggini, Aceh Tamiang.

"Bagi kami, bantuan bukan hanya dikirim. Bantuan harus dirasakan dan tepat sasaran. Terima kasih untuk semua pihak yang mendukung. Semoga niat baik kami diterima dan bisa membawa manfaat," kata Gilang lagi.

"Akses terputus dan juga bahan kebutuhan pokok sulit didapat, makanan bergizi hanya mimpi. Beruntungnya saya dan Pak Gilang, ternyata niat kami didorong oleh semangat tim yang mau ikut dan berbuat nyata disana," sambung Shandy sang istri.

Selain Gilang dan Shandy, tampak kehadiran Tarra Budiman yang ikut membantu dalam aksi kemanusiaan untuk meringankan beban para korban banjir bandang.

"Keadaan di Aceh Tamiang tidak baik-baik saja, saudara-saudara kita kesusahan air bersih, listrik, obat-obatan, selimut, bahan makanan dan pakaian. Banyak orang yang kehilangan keluarganya, antara hanyut atau kelaparan," kata Tarra.

"Setelah bertemu dan berbincang dengan para pengungsi banjir, ternyata hal yang paling dibutuhkan disini adalah kepeduliaan, ungkapan satu rasa yang membuat saudara-saudara kita tegar dan punya optimisme bisa bangkit, hidup nyaman dan kembali pulih seperti semula," sambungnya.

Selain memberikan bantuan, Gilang juga membuka dapur umum yang menjadi pusat aktivitas aksi glowtongroyong, yang berlokasi di pengungsian tani merdeka Masjid Al-Amin, Aceh Tamiang.