Kristen Stewart Ungkap Alasan Kasihan kepada Sutradara Sekuel Twilight
Kristen Stewart Ungkap Alasan Kasihan kepada Sutradara Sekuel Twilight / Foto: YouTube NEON
Kristen Stewart kembali menyinggung perjalanan panjangnya di dunia Twilight. Namun, kali ini dengan sudut pandang yang lebih matang.
Dalam wawancara terbarunya bersama The Hollywood Reporter, aktris nominasi Oscar itu mengaku merasa kasihan kepada para sutradara yang menangani film-film sekuel Twilight yang melambungkan namanya ke puncak ketenaran global.
Stewart memulai dengan memuji Catherine Hardwicke, sutradara film Twilight (2008), karena mampu mempertahankan identitas pribadi dalam proyek yang dikendalikan studio besar.
Ia menjelaskan bahwa visi Hardwicke berhasil menembus tekanan waralaba komersial, sesuatu yang menurutnya sulit dicapai oleh para sutradara setelahnya.
Dalam wawancara tersebut, Stewart membandingkan pengalaman menggarap film pertama dengan sekuel-sekuel berikutnya, yakni New Moon yang disutradarai Chris Weitz, Eclipse oleh David Slade, hingga dua bagian Breaking Dawn yang ditangani Bill Condon, sembari menyoroti betapa kerasnya tekanan dalam proyek dengan ekspektasi global.
Ia menggambarkan ruang kerja yang dipenuhi begitu banyak suara, opini, dan tuntutan studio sehingga sulit bagi seorang sutradara mempertahankan sentuhan pribadi mereka.
Sebelum menyampaikan pandangannya, Stewart terlebih dahulu membangun konteks tentang perbedaan besar antara film pertama dan sekuel-sekuelnya, lalu kemudian ia menegaskan pemikirannya.
"Film Twilight (yang pertama) itu milik Catherine dan merefleksikannya, Catherine berhasil melakukannya, tanpa ragu," kata Stewart, memuji kekuatan visi Hardwicke yang menurutnya masih terasa jelas di layar.
Stewart kemudian menjelaskan bahwa para sutradara sekuel Twilight menghadapi tantangan untuk menahan arus pendapat dari banyak pihak.
"Mampu menahan dan mengatur begitu banyak pendapat, dan tetap menghasilkan sesuatu yang terasa seperti milik Anda, hampir mustahil untuk dilakukan. Dengan begitu banyak suara di ruangan itu dan dengan begitu banyak ekspektasi, tidak ada yang terasa pribadi," katanya.
Ia bahkan mempertanyakan apakah Chris Weitz dan Bill Condon benar-benar merasa telah menyutradarai film-film tersebut secara utuh.
Meski begitu, Stewart tetap menghargai hasil kerja mereka dan menyebut bahwa proyek-proyek tersebut masih menampilkan kepribadian, meski proses pembuatannya sangat dibatasi berbagai kepentingan.
Sebagai penutup, Stewart menggarisbawahi bahwa hanya sutradara dengan motivasi besar yang mampu bertahan di bawah tekanan seperti itu.
"Mereka terasa hampir secara terang-terangan, aneh, dan liar sebagai diri mereka sendiri," ujarnya.
Ia melanjutkan bahwa dorongan untuk mempertahankan visi adalah sesuatu yang membuatnya iri sebagai aktor.
"Anda harus memiliki dorongan yang sangat haus, lapar, kurang ajar, dan sangat sempit. Anda melihat itu dan Anda menjadi cemburu sebagai seorang aktor. Jadi Anda berkata, 'Saya ingin membentuk versi saya sendiri dari hal itu,'" ujarnya.
Kristen Stewart saat ini tengah mempersiapkan debut penyutradaraan film panjangnya, The Chronology of Water, yang membuat komentarnya terasa semakin relevan dengan perjalanan barunya di balik kamera.
(ikh/and)
Pamer Photoshoot, Nana Mirdad Dipuji Mirip Kristen Stewart
Sabtu, 15 Feb 2020 14:27 WIB
Kristen Stewart Menikah dengan Kekasih Perempuannya
Senin, 21 Apr 2025 16:00 WIB
Kristen Stewart Cium Tunangan Sesama Jenis di Red Carpet Oscar 2022
Senin, 28 Mar 2022 09:09 WIB
Aktor 'Twilight' Ditemukan Tewas di Las Vegas bersama Sang Kekasih
Selasa, 19 May 2020 11:24 WIB
TERKAIT