Nikah Beda Agama Dengan Dimas Anggara, Nadine Chandrawinata: Tahun Kedua Paling Berat

Jakarta, Insertlive -

Pernikahan beda agama antara Nadine Chandrawinata dan Dimas Anggara yang terjalin sejak 2018 dikenal harmonis dan jauh dari gosip miring.

Namun di balik keharmonisan itu, Nadine ternyata sempat melalui masa-masa sulit bersama sang suami, terutama di awal tahun-tahun pernikahan mereka.

Dalam sebuah wawancara, Nadine mengungkap bahwa pernikahannya bersama Dimas sudah berjalan sekitar tujuh hingga delapan tahun. Meski kini hubungan mereka tampak solid, perjalanan menuju titik itu tidak selalu mudah.

"33 nikahnya, 38 baru punya anak," ujar Nadine Chandrawinata sambil tersenyum.

Ia menuturkan bahwa masa penyesuaian sebagai suami istri terjadi pada tahun-tahun pertama pernikahan.

"Iya, empat kelima ya. Sebenarnya kita mulai awal-awal cekcoknya itu pas di tahun pertama kedua. Setelah itu udah jarang banget sih cekcok, penyesuaian aja," ungkapnya.

Meski sempat berselisih, Nadine menegaskan bahwa pertengkaran mereka tak pernah sampai besar.

"Ya gitu ya. Tapi cekcok pun juga kita enggak yang sampai besar. Enggak sih sebenarnya normal sih," ucapnya.

Menariknya, Nadine justru memuji Dimas sebagai sosok suami yang sangat rapi dan telaten di rumah tangga.

"Menurut kita berdua, kalau urusan rumah tuh kayak biasanya kan yang sering gue lihat tuh kayak naruh anduk sembarangan, naruh tutupan WC, atau sikat gigi odol kemana-mana. Nah, di rumah tuh gue enggak pernah punya permasalahan itu. Dimas itu serapi itu," ceritanya.

Ia bahkan mengakui bahwa Dimas punya gaya hidup yang justru lebih teratur dibanding dirinya.

"Dimas tuh selalu malah mungkin dia yang lebih konsen, lebih rapi daripada gue. Gue kadang-kadang suka lupa gitu. Biasalah, sindrom anak pertama kan manja ya," ujarnya sambil tertawa.

Baca Juga : Sepi Job, Dimas Anggara Pernah Jualan Keripik dan Risol Keliling Naik Sepeda

Nadine juga mengenang masa pandemi COVID-19 yang justru membuat mereka semakin kompak.

"Kayaknya gue jarang berantem pas pandemi. Malah kayak, oke gimana caranya kita bisa keluar bareng-bareng tanpa bawa virus ke rumah. Terus malah dari pandemi itu yang membuat kita memutuskan, 'oke gue lahiran di Bali,'" kenangnya.

"Jadi si Jiwa lahirnya di Bali, dengan mobil kita jalan ke sana," tambahnya.

Sejak menjadi orang tua, Dimas ternyata sangat aktif membantu mengurus anak.

"Justru jadi klik gitu. Dimas turun tangan mandiin, sampai sekarang anak pertama, anak kedua Dimas tetap mandiin, dia menikmati itu," ungkap Nadine bangga.

Namun, Nadine juga menegaskan bahwa ia dan Dimas tidak ingin terlalu membuka kehidupan pribadi mereka ke publik.

"Karena memang setiap keluarga itu harus ada batasnya juga sih. Kita enggak perlu kasih tahu semuanya. Itu akan jadi bumerang buat kita sendiri," tuturnya.

"Jadi mungkin kita kasih batas yang memang sesuainya aja sih, terbuka sesuai porsinya aja," lanjutnya.

Saat mengenang masa terberat dalam rumah tangga, Nadine mengaku tahun kedua menjadi fase yang paling menantang, meski tetap menyenangkan.

"Tahun kedua kali (masa berat di pernikahan). Tapi seberat-beratnya menurut gue masih fun gitu loh, karena kita lagi nge-build isi rumah, apa macam-macam gitu ya. Tapi cekcok ya pasti ada lah. Sampai sekarang juga masih cekcok. Justru kalau dia diam saja, uh bahaya," ucapnya.

Menurut Nadine, pertengkaran kecil biasanya hanya berlangsung singkat. Ia pun mengaku paling lama tak saling tegur sapa dengan Dimas hanya sampai 2 hari.

"Enggak ngomongan dua hari kali ya. Itu juga karena mungkin kondisinya kita lagi capek banget atau enggak enak badan," jelasnya.

Ia menutup dengan pengakuan bahwa proses memahami pasangan memang butuh waktu.

"Nah, mungkin awal-awal tuh kalau Dimas lagi enggak enak badan terus dia diam, jadinya kan jadi dingin banget. Yang gue tangkap adalah 'kok dia marah sama gue ya?' padahal enggak. Nah, itu tuh lama proses gue sadarnya," tutup Nadine.

(ikh/ikh)

Tonton juga video berikut: