Sosok Kairul Soleh, Hakim yang Tolak Salami Nikmir usai Vonis 4 Tahun Penjara

Nikita Mirzani divonis empat tahun penjara atas kasus pemerasan disertai ancaman pada Selasa (28/10) di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.

Vonis tersebut berdasarkan terbuktinya Nikita Mirzani melakukan pencemaran nama baik meski pada awalnya dilaporkan atas kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) pada Selasa (28/10) di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.

"Mengadili menyatakan terdakwa Nikita Mirzani tidak terbukti secara sah dan meyakinkan tindak pidana dan menempatkan, mentransfer, membelanjakan, menghibahkan, menukar bentuk dengan mata uang atau perbuatan lain atas harta kekayaannya dengan tujuan menyembunyikan," kata hakim ketua.

"(Menghukum) Penjara 4 tahun dengan denda pidana Rp1 miliar. Terdakwa tetap ditahan," pungkasnya.

Usai melakukan vonis, hakim ketua yang dipimpin Kairul Soleh menolak menyalami Nikita Mirzani.

Padahal, Nikita Mirzani tampak berdiri dan mendatangi majelis hakim untuk mengulurkan tangannya.

Momen tersebut membuat sosok Kairul Soleh menuai sorotan tajam dari publik.

Sosok Kairul Soleh

Kairul Soleh dikenal sebagai hakim karier dengan pangkat Pembina Utama Madya (IV/D) dan saat ini menjabat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Selama persidangan, Koirul selalu menjadi sorotan terutama ketika menolak permintaan Nikita Mirzani untuk pemutaran rekaman suara.

Sebagai hakim, Koirul tak memiliki berbagai pelanggaran. Ia dinilai sebagai sosok hakim yang tegas serta disiplin.

Koirul Saleh memilih untuk menghindari sorotan di media sosial. Sikap menolak salaman dengan Nikita Mirzani dianggap sebagai bentuk penegakan etika dalam menjaga marwah peradilan.