Menkeu Purbaya Bahas Kenaikan Tarif BPJS Kesehatan, Katanya...

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kabarnya akan menaikkan tarif iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan bila pertumbuhan ekonomi nasional mencetak level 6 persen.

Hal itu dibahas Purbaya ketika selesai menjalani konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada awak media, Rabu (22/10) kemarin di Jakarta.

"Ini kan ekonomi baru mau pulih, belum lari. Sampai ekonominya pulih dalam artian tumbuhnya di atas 6 persen lebih dan mereka nantinya sudah dapat kerjaan lebih mudah baru kami pikirkan menaikkan beban masyarakat," kata Purbaya setelah konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada awak media.

Purbaya sendiri dengan tegas mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki niat menaikkan iuran BPJS Kesehatan.

Adapun wacana penyesuaian tarif iuran peserta BPJS Kesehatan tertuang dalam Buku II Nota Keuangan beserta RAPBN Tahun Anggaran 2026.

Dalam catatan RAPBN 2026, BPJS Kesehatan menerima alokasi anggaran besar pada program kesehatan senilai Rp59 triliun dari total anggaran Rp128 triliun.

Menkeu Purbaya sudah menyiapkan Rp20 triliun untuk menghapus tunggakan iuran BPJS Kesehatan.

Namun, ia meminta agar BPJS Kesehatan bisa diperbaiki dengan tata kelola baik agar kebocoran anggaran bisa dicegah lebih awal.

Diketahui, tarif BPJS Kesehatan berbagai kelas tahun 2025 ini sendiri belum mengalami kenaikan secara signifikan sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.