Pesan Perjuangan Nadeen Ayoub Miss Palestina Pertama di Miss Universe 2025

Ajang Miss Universe 2025 di Bangkok, Thailand, akan mencatat sejarah baru. Untuk pertama kalinya, Palestina hadir melalui wakilnya, Nadeen Ayoub.

Wanita 27 tahun itu menegaskan bahwa keikutsertaannya bukan sekadar kontes kecantikan, melainkan momen penting untuk membawa pesan mendalam tentang bangsanya.

Dalam wawancara bersama program The World With Yalda Hakim di Sky News, Ayoub menyampaikan tekadnya untuk menjadi penyambung suara rakyat Palestina.

Ia ingin dunia mengenal sisi lain Palestina, bukan hanya cerita tentang konflik dan penderitaan.

"Saya ingin berbicara tentang Palestina dan membawa suara mereka yang tak terdengar. Saya tidak ingin orang hanya memikirkan penderitaan ketika mendengar kata Palestina," ujar Ayoub.

Lebih jauh, Ayoub menekankan bahwa rakyat Palestina adalah manusia yang sama seperti bangsa lain, dengan budaya dan identitas yang layak dikenal dunia.

"Ketika mendengar kata Italia, orang teringat pantai Amalfi, pizza, dan pasta. Begitu pula ketika menyebut negara lain, kita membayangkan warisan budaya serta jati diri mereka. Saya ingin dunia melihat hal yang sama dari Palestina, bahwa kami juga manusia, dan itulah pesan saya," lanjutnya.

Nadeen Ayoub tumbuh besar di Amerika Serikat dan Kanada, sebelum akhirnya membagi waktunya antara Dubai, Ramallah, dan Amman.

Di Miss Universe nanti, ia akan bersaing dengan lebih dari 130 kontestan dari seluruh dunia.

Pihak Miss Universe Organization (MUO) pun menyambut partisipasi Palestina dengan penuh antusias.

"Organisasi Miss Universe dengan bangga menyambut delegasi dari seluruh dunia, merayakan keberagaman, pertukaran budaya, dan pemberdayaan perempuan. Ayoub, seorang advokat sekaligus model berbakat asal Palestina, mencerminkan ketangguhan serta tekad yang menjadi ciri platform kami," jelas Miguel Ángel Martínez, Kepala Komunikasi MUO.

Kehadiran Ayoub di panggung internasional dipandang sebagai simbol harapan, sekaligus kesempatan memperlihatkan wajah lain Palestina yang jarang mendapat sorotan.