Tak Takut Mati karena Vokal Kritik Pemerintah, Ferry Irwandi Ternyata Idap Penyakit Ini

kpr | Insertlive
Kamis, 04 Sep 2025 21:00 WIB
Ferry Irwandi Tak Takut Mati karena Vokal Kritik Pemerintah, Ferry Irwandi Ternyata Idap Penyakit Ini/ Foto: Instagram / Ferry Irwandi
Jakarta, Insertlive -

Ferry Irwandi selama ini tak takut untuk vokal menyuarakan keresahan masyarakat terhadap pemerintah Indonesia. Bahkan, ia juga mengaku dirinya tak takut akan dipenjara maupun mati akibat aksinya yang vokal mengkritik pemerintah.

Namun, di balik konsistensinya dalam bersuara, ternyata Ferry Irwandi terancam meninggal mendadak, akibat penyakit yang dideritanya. Diketahui, Ferry menderita hipertrofi kardiovaskular, yakni penebalan otot jantung yang membuat jantungnya harus bekerja lebih keras untuk memompa darah.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Ferry Irwandi saat menghadiri Aksi Kamisan di depan Istana Negara, terkait kasus pelanggaran HAM terdahulu. Seperti diketahui, Aksi Kamisan rutin dilakukan setiap hari Kamis sejak 18 Januari 2007 hingga saat ini.

ADVERTISEMENT

Ferry Irwandi mengungkapkan penyakit tersebut diketahuinya usai menjalani medical check up.

"Jadi dua hari yang lalu, lusa kemarin, ini bukan informasi yang udah gua share di publik atau apa. gua baru medical check up dan ternyata ditemukan kelainan jantung. Jadi ada hipertrofi kardiovaskular, penebalan jantung, itu penebalan jantung di bilik kiri," ungkap Ferry Irwandi dilihat dari video yang diunggah akun TikTok @nakama_clipper.

@nakama_clipper Sedih banget oyy 😭😢, gws bang @irwandiferry #ferryirwandi #malaka ♬ suara asli - Ferry Irwandi Clipper

Pada kesempatan itu, Ferry menjelaskan bahwa penyakit tersebut dideritanya bukan karena gaya hidupnya yang suka merokok. Namun, penyakit itu merupakan faktor keturunan.

"Bukan karena ngerokok teman-teman. Tapi penyakit genetik dan tindak lanjutnya harus MRI. Setelah MRI, operasi dan yang bisa nanganin di Indonesia cuma dua dokter," jelasnya.


Founder Malaka itu mengungkapkan bahwa dokter menyatakan dirinya bisa meninggal secara mendadak akibat penyakit yang dideritanya.

"Risiko terburuknya adalah kematian mendadak. Karena bisa, ada yang suka nonton bola di sini? Tau Christian Eriksen? Kurang lebih sama gitu. Bedanya, Eriksen di Denmark, saya di Indonesia," tuturnya.

Maka dari itu, sejak divonis menderita penyakit hipertrofi kardiovaskular, Ferry Irwandi jadi merefleksikan banyak hal dalam hidupnya. Hal ini dilakukannya bukan karena takut akan ajal yang kapan pun bisa menjemputnya, tapi ia khawatir terhadap orang-orang yang ditinggalkannya.

"Dari situ saya dua hari ini merefleksikan kehidupan saya teman-teman. Hal yang paling saya takutkan itu bukan bagaimana kematian itu datang ya, tapi bagaimana orang yang ditinggalkan," pungkasnya.

(kpr/fik)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER