Agnez Mo Sebut Anggota DPR Harus Bisa Public Speaking, Agar Tak Memecah Belah

kpr | Insertlive
Selasa, 02 Sep 2025 10:30 WIB
Unggahan Agnez Mo di Instagram saat momen makan di restoran Agnez Mo Sebut Anggota DPR Harus Bisa Public Speaking, Agar Tak Memecah Belah / Foto: Instagram/@agnezmo
Jakarta, Insertlive -

Demo besar-besaran di Indonesia hingga berakhir kerusuhan dan penjarahan serta banyaknya memakan korban jiwa telah menyedot perhatian banyak orang.

Aksi unjuk rasa ini bermula dari isu kenaikan gaji serta tunjangan rumah anggota DPR RI senilai Rp50 juta per bulan. Namun, kritikan masyarakat atas isu tersebut mendapatkan respons yang justru menyakiti hati dari anggota DPR.

Pernyataan yang dilontarkan oleh wakil rakyat atas kritikan masyarakat itu dinilai tidak berempati lantaran menggunakan pemilihan kata yang justru memancing emosi. Hal ini pun menjadi sorotan Agnez Mo.

ADVERTISEMENT

Bagi Agnez Mo, pernyataan yang dilontarkan para pejabat negeri tersebut lah yang bisa memicu amarah rakyat. Agnez pun mengatakan seorang pejabat publik seharusnya memiliki kemampuan berbicara yang layak.

"Semuanya berawal dari EQ yang rendah, cara berbicara di depan umum yang memecah belah dan merendahkan, serta tanpa empati," ujar Agnez Mo dalam Instagram Storiesnya.

"Hal paling minimal yang bisa saya harapkan dari seorang anggota DPR adalah kemampuan berbicara di depan publik yang layak, yang tidak memecah belah, tapi benar-benar mencari solusi untuk semua pihak, bukan hanya untuk kepentingan mereka sendiri," sambungnya.

Agnez dengan tegas mengatakan bahwa kemampuan berbicara di hadapan publik bagi anggota dewan adalah hal paling mendasar.

"Dan, fakta bahwa kita bahkan harus menuntut sesuatu sesederhana kemampuan berbicara di depan publik saja sudah bikin geleng-geleng kepala. Sesuatu yang harusnya sudah menjadi standard paling dasar sebagai manusia, apalagi sebagai wakil rakyat atau pembuat aturan/hukum (legislator)," tuturnya.


Agnez pun menceritakan pengalamannya sendiri tentang cara seorang pejabat publik menyampaikan sebuah pernyataan yang justru terkesan merendahkan.

"(But well... aku mengalaminya sendiri beberapa bulan yang lalu, ketika seorang anggota DPR yang dengan entengnya bilang kalau belum S3 (PhD), ya gak usah ngomong soal isu ini... karena mungkin menurut dia orang lain 'terlalu bodoh'?" cerita Agnez Mo.

"Dan jangan lupa, itu semua dilakukan sambil mencemarkan nama baik dan menjelek-jelekkan semua orang yang punya pendapat berbeda. Logika model begitu sudah cukup menunjukkan semua yang perlu kita tahu," lanjutnya.

Penyanyi berusia 39 tahun itu dengan tegas mengatakan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin bukan hanya sekedar IQ, melainkan jauh lebih dari itu.

"Kepemimpinan menuntut segalanya. Menuntut EQ, menuntut integritas, menuntut empati, visi, dan di atas segalanya: menyebarkan kasih dan perdamaian, bukan malah energi yang memecah belah. Kepemimpinan sejati menuntut keberanian untuk melayani seluruh rakyat. Bukan hanya untuk orang-orang yang setuju dengan pemikiranmu, dan juga bukan untuk sekadar memberi makan egomu sendiri," jelasnya.

Maka dari itu, Agnez Mo menghimbau agar seluruh warga Indonesia tidak mudah terprovokasi dengan pernyataan-pernyataan yang bersifat negatif.

"Jadi izinkan saya katakan dengan jelas: jangan mau dihasut. Jangan mau dimanipulasi. Kita lebih bijak. Kita lebih kuat. Kita bukan lagi Indonesia di tahun 1998," tegas Agnez Mo.

"Warga jaga warga karena pada akhirnya kita adalah satu bangsa, disatukan oleh satu kebenaran: Bhineka Tunggal Ika," pungkasnya.

(kpr/kpr)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER