Ayu Aulia Pilih Mualaf usai Murtad, Ini Hukum Mempermainkan Agama dalam Islam

Ayu Aulia kembali menuai sorotan setelah memutuskan kembali memeluk agama Islam.

Diketahui, Ayu Aulia sempat murtad dan meninggalkan agama Islam. Namun, pada 11 Agustus kemarin, ia mengunggah video di laman Instagram ketika dirinya melakukan proses mualaf.

"Asyhadu allaa ilaaha illallaah," ucap Ayu Aulia, yang artinya: Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah," kata Ayu Aulia.

"Wa asyhadu anna Muhammadar rasuulullah yang artinya: Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah," sambungnya.

Momen tersebut dihadiri rekan artis seperti Saipul Jamil serta Elly Sugigi yang memperikan dukungan atas Ayu Aulia mualaf.

Unggahan Ayu Aulia menjadi mualaf ini ikut disambut rasa syukur ustaz Derry Sulaiman.

"Takbir!! Masya Allah semoga istiqomah dalam iman dan Islam," tulis ustaz Derry.

Sayangnya, keputusan Ayu Aulia menjadi mualaf itu justru menuai perdebatan warganet.

"Nah, secara dunia sah. Tapi secara akhirat tidak sah," komentar warganet.

"Ini gimana konsepnya? Islam-log out-log in lagi?" sindir warganet lainnya.

[Gambas:Instagram]

Dalam Islam, seseorang yang dari lahir Islam lalu murtad dan pindah kembali ke Islam dinilai sah. Namun, ada pendapat soal kewajiban seperti salat dan zakat yang harus diqadha selama menjadi murtad.

Menurut Madzhab Hanafi dan Maliki, seseorang yang kembali masuk Islam tidak wajib mengqadha salat dan zakat selama meninggalkan Islam.

Pendapat tersebut berbeda dengan Imam Syafi'i yang menegaskan wajib mengqadha salat dan zakat selama meninggalkan Islam.

Sementara itu, ustaz Maulana sempat membahas soal hukum mempermainkan agama.

"Kadangkala yang merusak agama dia sendiri. Kita menjaga semua ibadah, tapi kita yang menghancurkan. Mengolok-olok, memengaruhi status kita, kalau jadi candaan itu bisa kekufuran," kata ustaz Maulana dalam YouTube Islam Itu Indah pada Mei 2020.

"Muslim itu seharusnya memberikan keselamatan dan keamanan bukan merusak. Ingat ya jangan pernah menghina ayat Allah. Agama yang diejek itu masalahnya. Jangan mencandaan syariat misalnya candaan soal neraka," pungkasnya.