Curhatan Andhara Early Soal Tabungan Habis untuk Lunasi KPR, 8 Tahun Cuma Bayar Bunga

Keputusan berani Andhara Early melunasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) miliknya membawa konsekuensi besar.

Artis kelahiran Balikpapan ini rela menguras habis tabungan yang selama ini dipersiapkan untuk masa tua, demi mengakhiri beban cicilan yang tersisa 12 tahun.

Namun, hal yang paling menyakitkan baginya adalah fakta bahwa delapan tahun pembayaran sebelumnya ternyata hanya untuk membayar bunga semata.

"Jadi delapan tahun sia-sia dong, dalam hati saya," ujar Andhara dalam tayangan Hati ke Hati, dikutip Kamis (7/8).

Andhara dan suami awalnya tidak berniat melunasi KPR secara langsung.

Namun, hantaman pandemi COVID-19 yang membuat keduanya kehilangan pekerjaan mendorong mereka untuk mengajukan keringanan cicilan ke bank.

Harapannya, cicilan KPR rumah tersebut bisa jadi lebih ringan setiap bulan.

"Tadinya kita berpikir untuk menurunkan premi cicilan yang harus kita bayar tiap bulan. Ternyata berefek ke masa kreditnya, lebih panjang. Ini namanya gali lubang tutup lubang," keluhnya.

Andhara lantas dibuat syok ketika menanyakan sisa tagihan ke pihak bank.

Meski telah membayar selama delapan tahun, jumlah tagihan yang harus dilunasi masih hampir sama dengan pinjaman awal.

"Aku ngambil 20 tahun, sudah terbayar 8 tahun, masih ada 12 tahun. Pas dikasih tahu jumlahnya, loh kok jumlahnya hampir sama, sama kayak yang kita ambil," ungkapnya.

Barulah Andhara sadar, selama delapan tahun ia hanya membayar bunga, bukan cicilan pokok.

Dalam kondisi dilematis, ia memilih langkah ekstrem: menggunakan seluruh tabungan untuk melunasi utang KPR.

"Tabungan yang aku punya, aku abiskan. Aku lunasi dulu rumah," katanya tegas.

Meski mengaku sempat menangis saat melihat saldo ATM kosong, Andhara merasa lebih tenang karena rumah sudah lunas.

"Biarpun pulang dari situ lihat rekening di ATM (menangis), yang penting rumah lunas," ujarnya sambil tertawa pahit.

Keputusan itu turut berdampak pada kehidupan anaknya yang tinggal di asrama.

Andhara meminta sang putra lebih bijak dalam menggunakan uang saku.

Sementara itu, ia sendiri harus memutar otak untuk mencari tambahan penghasilan.

Tak gengsi, Andhara kini menjalani peran sebagai sopir antar jemput anak sekolah, sekaligus berjualan makanan di kantin sekolah putrinya.

"Alhamdulillah, kalau kita niat, ada aja kerjaan," tutupnya penuh syukur.