Ini Unit Bisnis Chef Arnold di Surabaya yang Buka Loker usai Isu Bangkrut

InsertLive | Insertlive
Kamis, 07 Aug 2025 08:20 WIB
Chef Arnold Buka 'Warung' di Rumah hingga Blusukan ke Pasar Ini Unit Bisnis Chef Arnold di Surabaya yang Buka Loker usai Isu Bangkrut/Foto: Instagram/@arnoldpo
Jakarta, Insertlive -

Perusahaan milik Chef Arnold, ArnoldPo Corporation Pty Ltd yang ada di Australia menjadi sorotan. Perusahaan tersebut dinyatakan bangkrut dan memasuki proses likuidasi sejak 27 Mei 2025.

Informasi ini terungkap lewat dokumen resmi dari Australian Securities and Invesments Comission (ASIC) yang pertama kali dibagikan oleh akun Thread @ausind.id beberapa waktu lalu.

Pada dokumen itu disebutkan bahwa perusahaan milik Chef Arnold disebut memiliki utang lebih dari AUD458.000 atau senilai lebih dari Rp5 miliar.

ADVERTISEMENT

Rincian utang besar Chef Arnold itu mencakupi sejumlah tagihan perusahaan, mulai dari tunggakan pajak hingga pembayaran dana pensiun karyawan.

"Perusahaan milik juri MasterChef Indonesia, Chef Arnold Purnomo, yakni ArnoldPo Corporation Pty Ltd, resmi dilikuidasi sejak 27 Mei 2025 di Australia," tulis akun @ausind.id, dikutip Selasa (5/8).

Salah satu bisnis utama di bawah naungan perusahaan itu adalah Monkey's Corner, sebuah bar populer yang beroperasi di kawasan Chippendale, Sydney. Sayangnya bar itu diketahui telah menutup operasionalnya secara permanen sejak Maret 2024.

Kebangkrutan perusahaan milik Chef Arnold ini diduga kuat disebabkan oleh akumulasi tekanan keuangan yang membesar pascapandemi COVID-19, penurunan jumlah pelanggan, hingga beban pajak dan kewajiban operasional lain yang terus meningkat.

unggahan chef arnoldunggahan chef arnold/ Foto: Instagram

Setelah kabar ini, Chef Arnold sendiri masih bungkam. Namun, ia mengunggah lowongan kerja untuk salah satu unit bisnisnya di Surabaya.


Dalam poster yang ia unggah, tertera tulisan 'Arpo' di atas poster yang mencari seorang pelayan berdomisili Surabaya.

Meski demikian, Chef Arnold masih irit bicara mengenai isu utang Rp5 miliar hingga kebangkrutan perusahaan miliknya di Australia.

(dis/KHS)
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER