Kekayaan Naik Drastis dalam 2 Tahun, Gaji Ketua PPATK Jadi Sorotan

Nama Ivan Yustiavandana, Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menuai sorotan.

Hal ini setelah PPATK mengeluarkan kebijakan memblokir sementara sejumlah rekening bank yang tak menunjukkan aktivitas transaksi selama tiga bulan atau lebih dengan alasan perlindungan publik.

kebijakan ini justru menuai kontroversi dari sejumlah pihak. Perkara hal ini, harta kekayaan Ivan Yustiavandana yang tercatat dalam LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara) ikut disorot.

Dalam catatan LHKPN, Ivan memiliki harta sejumlah Rp9.381.270.506 atau Rp9,3 miliar.

Catatan LHKPN ini naik dua kali lipat dari laporan sebelumnya tahun 2023 yang berjumlah Rp4.533.173.938 atau Rp4,5 miliar.

Sementara pada tahun 2021, LHKPN milik Ivan berjumlah Rp4 miliar.

Dalam rincian LHKPN terbaru, Ivan memiliki tujuh aset berupa tanah dan atau bangunan seluas 29 meter persegi hingga 2.070 meter persegi di kota Depok dan Ngawi.

Selain itu, dia juga memiliki dua unit mobil Innova Zenix senilai Rp550 juta dan VW Beetle senilai Rp100 juta.

Ivan juga memiliki harta bergerak lain senilai Rp225 juta, surat berharga Rp87,3 juta, kas dan setara kas Rp3,7 miliar, dan harta lainnya Rp688,9 juta.

Catatan itu menuliskan bahwa Ivan memiliki utang sebanyak Rp2,9 miliar.

Dengan drastisnya kenaikan harta Ivan membuat publik mengulik lebih dalam soal gaji Ivan sebagai kepala PPATK.

Dari sejumlah data, total penghasilan Ivan per bulannya mulai dari Rp61 juta hingga Rp70 juta.

Gaji pokok dan tunjangan fungsional Ivan sendiri sejumlah Rp24,1 juta dan mendapat Tunjangan Pajak Penghasilan (PPh) sekitar Rp7,2 juta.

Tak hanya itu, Ivan yang berada di level pimpinan bisa menerima tunjangan khusus pegawai PPATK sesuai kelas jabatan yang nilainya mencapai Rp47,5 juta per bulan.