Ini Rincian Utang Rp5 M Chef Arnold yang Bikin Perusahaan di Australia Bangkrut

InsertLive | Insertlive
Rabu, 06 Aug 2025 07:30 WIB
Chef Arnold Disinggung soal NFT dan Jadi Caleg Imbas Heboh Masalah MCI Ini Rincian Utang Rp5 M Chef Arnold yang Bikin Perusahaan di Australia Bangkrut/Foto: Instagram
Jakarta, Insertlive -

Perusahaan milik Chef Arnold di Australia, ArnoldPo Corporation Pty Ltd kabarnya dinyatakan bangkrut dan memasuki proses likuidasi sejak 27 Mei 2025.

Informasi ini terungkap lewat dokumen resmi dari Australian Securities and Invesments Comission (ASIC) yang pertama kali dibagikan oleh akun Thread @ausind.id beberapa waktu lalu.

Pada dokumen itu disebutkan bahwa perusahaan milik Chef Arnold disebut memiliki utang lebih dari AUD458.000 atau senilai lebih dari Rp5 miliar.

ADVERTISEMENT

Rincian utang besar Chef Arnold itu mencakupi sejumlah tagihan perusahaan, mulai dari tunggakan pajak hingga pembayaran dana pensiun karyawan.

"Perusahaan milik juri MasterChef Indonesia, Chef Arnold Purnomo, yakni ArnoldPo Corporation Pty Ltd, resmi dilikuidasi sejak 27 Mei 2025 di Australia," tulis akun @ausind.id, dikutip Selasa (5/8).

Salah satu bisnis utama di bawah naungan perusahaan itu adalah Monkey's Corner, sebuah bar populer yang beroperasi di kawasan Chippendale, Sydney. Sayangnya bar itu diketahui telah menutup operasionalnya secara permanen sejak Maret 2024.

Kebangkrutan perusahaan milik Chef Arnold ini diduga kuat disebabkan oleh akumulasi tekanan keuangan yang membesar pascapandemi COVID-19, penurunan jumlah pelanggan, hingga beban pajak dan kewajiban operasional lain yang terus meningkat.

Kabar ini tentunya sangat mengejutkan jika mengingat Chef Arnold Purnomo sebagai sosok yang sukses di bidang bisnis kuliner. Ia diketahui memiliki sejumlah usaha kuliner di Indonesia yang cukup sukses.


Soal perusahaan miliknya di Australia yang resmi ditetapkan bangkrut, Chef Arnold Purnomo hingga kini masih bungkam. Belum ada pernyataan resmi dari juri MasterChef itu, tetapi dokumen resmi yang diunggah ke publik menunjukkan bahwa perusahaan itu tengah dalam proses likuidasi.

(dis/dis)
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER