Produk Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tunjukkan Bukti dari BPOM

Arundati Swastika | Insertlive
Selasa, 05 Aug 2025 14:30 WIB
Fitri Salhuteru saat ditemui di kawasan Panglima Polim, Jakarta Selatan, pada Jumat (30/8/2024). Produk Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tunjukkan Bukti dari BPOM/Foto: Febriyantino/detikcom
Jakarta, Insertlive -

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru-baru ini merilis daftar kosmetik ilegal yang disebut mengandung bahan berbahaya. Pada daftar itu, ada 16 merek produk kosmetik yang melanggar aturan dan berbahaya selama periode September 2023-Oktober 2024.

Salah satu produk yang kemudian menjadi sorotan dalam daftar itu adalah produk skincare milik dokter kecantikan Reza Gladys. Produk yang sempat dipasarkan oleh dokter kecantikan itu disebut memiliki masalah izin edar.

"Sejak 2 Februari 2024, BPOM telah membatalkan izin edar produk RIBESKIN Superficial Pink Aging. Glafidsya Glowing Booster Cell tidak terdaftar di BPOM," bunyi keterangan dalam unggahan BPOM beberapa waktu lalu, dikutip Selasa (5/8).

ADVERTISEMENT

Selain itu, izin edar produk kecantikan lain Reza Gladys yakni RIBESKIN X Pink Shooter juga disebut sudah habis sejak Februari 2025.

Pengumuman BPOM kemudian menjadi pemicu serangan baru bagi Reza Gladys yang kini masih menghadapi konflik hukum dengan Nikita Mirzani. Banyak pihak yang menuding dokter kecantikan itu telah memasarkan produk ilegal.

Sahabat dekat Reza Gladys, Fitri Salhuteru kemudian ikut angkat bicara atas isu ini. Lewat story Instagram miliknya,. Fitri mengunggah surat resmi dari BPOM yang berisi notifikasi tentang produk kecantikan milik sang sahabat.

Fitri Salhuteru kemudian juga mengungkapkan adanya kejanggalan soal waktu dan proses pemeriksaan yang dilakukan BPOM terhadap klinik kecantikan dr. Reza Gladys.

"Jadi aku tuh baru tahu kemari, setelah selesai sidang bahwa kliniknya dr. Reza itu didatangi BPOM, katanya dua klinik sekaligus, yang biasanya pemeriksaan itu standar, ini diperiksanya sampai sore hari," tutur Fitri Salhuteru.


Selain klinik dr. Reza, pabrik produk skincare milik Heni Sagara juga turut disidak BPOM. Heni Sagara seperti yang diketahui sempat dituding Nikita Mirzani sebagai mafia skincare.

Sidak mendadak yang dilakukan dalam waktu lama itu kemudian menimbulkan tanda tanya besar bagi Fitri Salhuteru. Ia kemudian mempertanyakan motif di balik langkah pemeriksaan yang dilakukan BPOM.

"Jadi aku tuh bingung sekarang ini, sebetulnya BPOM ini bekerja untuk siapa sih? Apakah untuk kepentingan masyarakat atau kepentingan individu?" kata Fitri Salhuteru.

Fitri menegaskan bahwa ia akan mendukung BPOM jika memang sesuai prosedur, namun ia menyoroti bagaimana langkah BPOM yang terlalu kebetulan bersamaan dengan perseteruan Reza Gladys dan Nikita Mirzani.

Menurut Fitri Salhuteru, sangat aneh jika yang disidak oleh BPOM hanya pihak-pihak yang saat ini sedang terlibat dalam konflik hukum dengan Nikita Mirzani. Ia kemudian mempertanyakan adanya keterlibatan pihak lain.

"Kok kebetulan dari jutaan klinik di Indonesia ini, bisa pas banget kemarin itu sidaknya berbarengan dengan kliniknya Heni Sagara sama Reza Gladys yang produknya di-review sama sindikat itu," pungkas Fitri Salhuteru.

(asw/agn)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER