Depok Makin Hijau, Lahan Kritis Disulap Jadi RTH Asri
Depok Makin Hijau, Lahan Kritis Disulap Jadi RTH Asri / Foto: Istimewa
Kondisi lingkungan yang kian memprihatinkan karena berkurangnya lahan hijau, tentu menjadi sorotan banyak pihak. Tak sedikit pula pihak-pihak yang berusaha untuk mengembalikan kawasan hijau.
Sederet langkah seperti penanaman pohon pun mulai digalakkan di sejumlah tempat. Tak terkecuali Depok, Jawa Barat yang juga ikut serta menggalakkan program penanaman pohon.
Lewat program 'Satu Minggu, Satu Pohon', wilayah Depok kini mulai terlihat menghijau, Tri Sakti Anggoro selaku Pejabat Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, Tri Sakti Anggoro mengatakan program ini menargetkan transformasi cepat lahan-lahan kritis pasca-penertiban dan bahu jalan gersang menjadi area hijau penyerap polutan.
Selama satu bulan berjalan, program ini telah berhasil menanam pohon pelindung di empat lokasi strategis yang sebelumnya dikenal semrawut atau gersang, termasuk di area eks-bongkaran Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Raya Bogor dan Jalan Raya Citayam, eks-TPS liar di Jalan Kalibaru dan bahu Jalan Margonda.
Tri Sakti Anggoro selaku inisiator program ini menegaskan bahwa "Satu Minggu, Satu Pohon" bukan sekadar program seremonial penanaman, melainkan strategi jangka panjang penataan ruang kota berbasis ekologis.
"Tantangan Depok saat ini bukan hanya soal menertibkan ruang, tapi bagaimana mengisi ruang yang sudah ditertibkan itu agar tidak kembali okupasi dan memberi manfaat bagi publik. Kami memilih jenis pohon yang akarnya tidak merusak infrastruktur jalan namun memiliki daya serap CO2 tinggi," ujar Tri Sakti saat ditemui di lokasi penanaman ke-empat, Minggu lalu.
Depok/ Foto: Istimewa |
Selama sebulan berjalan, program ini berhasil meningkatkan Indeks Kualitas Lahan (IKL) Kota Depok. Berdasarkan perhitungan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) melalui SITALA per 24 Desember 2025, IKL Kota Depok tahun 2025 mencapai 36,73. Angka ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 36,50, sekaligus melampaui target nasional yang ditetapkan sebesar 36,19.
Pria berusia 32 tahun yang akrab disapa "Mas Sakti" oleh warga di media sosial ini menekankan pentingnya konsistensi dan pelibatan data dalam pembangunan kota. Setiap titik penanaman dipilih berdasarkan urgensi tingkat polusi dan kebutuhan ruang teduh bagi pejalan kaki.
"Di usia kota yang semakin matang, Depok membutuhkan pendekatan yang enerjik namun terukur. Perapihan lokasi tiap minggu mungkin terdengar kecil, tapi ini adalah komitmen konsisten. Bayangkan dampaknya dalam 5 hingga 10 tahun ke depan bagi penurunan suhu mikro di Depok," pungkasnya.
Program ini mendapatkan respons positif di media sosial, di mana Tri Sakti secara transparan melaporkan progres mingguan melalui akun Instagram @trisaktiaggr, mengajak warga, khususnya generasi muda, untuk turut serta mengawasi dan merawat pohon yang telah ditanam. Ke depan, Sakti berencana mengintegrasikan data pohon-pohon ini ke dalam sistem basis data digital, sehingga publik dapat memantau pertumbuhan dan estimasi kontribusi oksigen dari setiap pohon yang ditanam.
(Insertlive)
Kaca Warnet Pecah Ditabrak Pengunjung, Arafah Rianti: Belum Ada Tanggung Jawab
Sabtu, 20 Dec 2025 23:00 WIB
01:54
Datangi Lokasi Tanah Warisan Ayah, Ashanty Beri Pesan ke Developer
Jumat, 19 Sep 2025 07:00 WIB
Arafah Rianti Gagalkan Aksi Maling Motor, Polisi Malah Bebaskan Pelaku
Senin, 07 Jul 2025 10:20 WIBTERKAIT
Depok/ Foto: Istimewa