Radiohead Ogah Gelar Konser di Israel Selama Rezim Netanyahu Berkuasa

Insertlive | Insertlive
Kamis, 30 Oct 2025 09:20 WIB
Radiohead Radiohead Ogah Gelar Konser di Israel Selama Rezim Netanyahu Berkuasa / Foto: Instagram/radioheadband
Jakarta, Insertlive -

Thom Yorke akhirnya buka suara soal sikapnya terhadap Israel. Vokalis Radiohead itu menegaskan tidak akan lagi tampil di negara tersebut selama pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu masih berkuasa.

Selama ini, Thom Yorke kerap dianggap pro terhadap Israel. Namun, belakangan ia menegaskan bahwa dirinya tidak berpihak pada siapa pun. Hal itu ia sampaikan dalam wawancara eksklusif bersama The Sunday Times.

"Nggak bakal. Saya nggak mau berada 5.000 mil lebih dekat dengan rezim Netanyahu," kata Thom Yorke seperti dikutip dari The Sunday Times, Selasa (28/10/2025).

ADVERTISEMENT

Pernyataan itu mengejutkan publik karena berbeda dari sikap Thom Yorke pada 2017. Saat itu, ia menolak seruan dari gerakan Boycott, Divestment, Sanctions (BDS) untuk tidak manggung di Tel Aviv, Israel.

"Manggung di satu negara tidak sama dengan mendukung pemerintahnya," tulis Thom Yorke lewat X pada 2017.

Dalam laporan The Guardian, Thom Yorke bahkan sempat bercerita tentang pengalamannya manggung di Tel Aviv.

Seusai konser, ia dan para personel Radiohead didatangi sejumlah orang yang disebut sebagai tokoh penting Israel.

Namun, alih-alih merasa terhormat, Thom mengaku justru ngeri dan menyesal telah tampil di sana.


Gitaris Radiohead, Johnny Greenwood, yang kerap mendapat kritik karena kedekatannya dengan sejumlah musisi Israel, juga akhirnya memberi tanggapan. Ia menolak disebut mendukung pemerintah Israel, namun menegaskan rasa hormatnya terhadap para musisi di sana.

"Saya juga dengan sopan tidak sependapat dengan Thom. Pemerintah justru akan menggunakan boikot sebagai alasan untuk berkata, 'Semua orang membenci kita - jadi kita boleh melakukan apa pun yang kita mau.' Dan itu jauh lebih berbahaya," ujar Johnny Greenwood dikutip dari Pitchfork.

Johnny Greenwood juga menegaskan bahwa kolaborasinya dengan musisi Yahudi dan Arab bukan bentuk dukungan politik, melainkan bentuk solidaritas kemanusiaan.

"Saya sudah melakukan ini selama 20 tahun. Satu-satunya hal yang saya sesali adalah menyeret Thom dan yang lain ke dalam kekacauan ini, tapi saya tidak malu bekerja dengan musisi Arab dan Yahudi. Saya tidak bisa minta maaf untuk itu," ujarnya.

Ia menambahkan, kecintaannya terhadap musik dan manusia membuatnya tak bisa memutus hubungan dengan para seniman di Israel hanya karena politik pemerintah.

"Saya sering berada di sana bersama keluarga dan tak bisa berkata, 'Saya gak mau bermusik sama kalian karena pemerintah kalian.' Saya gak punya loyalitas - atau rasa hormat - kepada pemerintah mereka, tapi saya punya keduanya untuk para seniman yang lahir di sana," kata Johnny Greenwood lagi.

Pernyataan Thom Yorke dan Johnny Greenwood ini menandai perubahan besar dalam sikap Radiohead terhadap konflik Israel-Palestina.

Band asal Inggris itu kini lebih berhati-hati untuk tidak dikaitkan dengan sikap politik apa pun, terutama yang dapat memicu kontroversi di tengah situasi dunia yang semakin sensitif terhadap isu kemanusiaan.

(ikh/dis)

ARTIKEL TERKAIT

snap logo
SNAP! adalah kanal video vertikal yang menyajikan konten infotainment singkat, cepat, dan visual. SNAP! menghadirkan cuplikan selebriti, tren viral, hingga highlight interview.
LEBIH LANJUT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER