Film Indonesia Jadi Sorotan Asing, Disebut Bakal Setara dengan Hollywood

Perkembangan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) semakin pesat di berbagai industri, termasuk di industri film.
Rest of World melaporkan bahwa tool AI seperti Sora dan ChatGPT dari OpenAI mendukung transformasi industri perfilman di Indonesia.
Banyak perusahaan dan pembuat film yang mulai memanfaatkan AI untuk pekerjaan yang lebih efisien dalam menghasilkan film dengan kualitas tinggi menggunakan anggaran yang lebih kecil.
"Sekarang Indonesia berada di titik kritis, karena kita punya akses ke AI. Sora 2 bisa membuka potensi lebih luar untuk para pekerja kreatif Indonesia melakukan eksperimen lebih luas tanpa terkendala biaya tinggi," ungkap Dosen Film & Animasi Universitas Multimedia Nusantara, Bisma Fabio Santabudi kepada Rest of World, dikutip Selasa (14/10).
Meski demikian, Bisma menuturkan bahwa pekerja kreatif termasuk penulis naskah hingga seniman efek visual bisa kehilangan pekerjaan akibat perkembangan AI.
Namun pada saat yang sama, banyak juga yang bekerja dengan memanfaatkan teknologi tersebut.
Seniman efek visual untuk Hollywood, Amilio Garcia Leonard mengatakan bahwa penggunaan AI bisa membuat pekerjaannya jauh lebih singkat hingga 70 persen.
Bukan untuk hasil akhir, AI digunakan untuk membuat versi draf efek visual untuk membantu perencanaan karya.
"Kita tidak seharusnya menghindari AI. Kita berteman dengan AI untuk memaksimalkan keterampilan dasar, mempercepat dan meningkatkan pekerjaan," ungkapnya.
Sementara seniman efek visual di Jakarta di studio pascaproduk Visualizm, Maximillian Budihardjo mengungkapkan bahwa ia menggunakan AI sebagai pendamping pekerjaannya. AI ia gunakan untuk penyuntingan awal dan menyempurnakan karyanya.
"Perangkat AI merupakan pendamping, asisten meningkatkan alur kerja saya. Saya tidak ingin menggunakannya 100 persen dalam pekerjaan," tutur Maximillian.
Asisten Produser Film Indonesia Agung Sentausa pun mendukung penggunaan AI dalam industri perfilman Indonesia. Ia menyebut teknologi itu bisa memangkas biaya produksi dan memungkinkan pembuatan film dengan kualitas setara Hollywood.
Agung menyebut bahwa industri film Indonesia menyambut penggunaan AI secara terbuka untuk bisa mendukung produksi film berkualitas hingga mampu menyaingi Hollywood.
"Industri film kita terbuka terhadap kemudahan yang ditawarkan oleh AI," tutur Agung Sentausa.
Meski demikian, AI hanya digunakan sebagai pendamping untuk mendukung penyempurnaan kreasi film dalam waktu yang lebih singkat tanpa menggantikan para sineas sebagai kreator yang sebenarnya.
(asw/arm)
Film Pertama Indonesia Bertajuk Pahlawan Nasional Berbasis AI
Jumat, 15 Aug 2025 17:05 WIB
3+ Film Indonesia Tahun 2021 yang Raih Penghargaan Internasional
Minggu, 17 Oct 2021 13:00 WIB
Deretan Film Religi Indonesia yang Tuai Kontroversi
Senin, 11 Oct 2021 18:30 WIB
Film 'The Invisible Guest' Bakal Dibuat Versi Indonesia
Minggu, 19 Jul 2020 21:30 WIB
TERKAIT