Cerita Yandy Laurens Soal Musik di Balik Film Sore: Istri dari Masa Depan

Sebuah film tentunya tak hanya diisi dengan narasi yang membangun alur cerita, namun juga diiringi oleh soundtrack yang menuntun emosi penonton serta membentuk karakter dalam film.

Hal ini juga dilakukan dalam salah satu film karya Yandy Laurens, Sore: Istri dari Masa Depan. Musik pada film ini kemudian tidak hanya hadir untuk mengiringi latar, tetapi juga memperkuat adegan hingga menghidupkan percakapan.

Lewat Sore: Istri dari Masa Depan, Yandy Laurens mengajak penonton untuk masuk ke dalam kisah cinta Jonathan (Dion Wiyoko) dan istrinya yang datang dari masa depan, Sore (Sheila Dara Aisha).

Film ini kemudian diisi dengan berbagai lapisan emosi yang diperkuat dengan lagu-lagu yang dikurasi khusus.

Sore: Istri dari Masa Depan menghadirkan lagu Gaze dan Forget Jakarta karya Adhitia Sofyan, menghadirkan kembali nuansa nostalgia dari versi web series film ini.

Sementara lagu Terbuang Dalam Waktu dari Barasuara memperkuat salah satu adegan paling emosional dalam film ini, membuat lagu tersebut menembus posisi kedua di tangga lagu 'Daily Viral Songs' di Spotify. Pencapaian ini berhasil diraih hanya beberapa hari setelah Gala Premiere Sore: Istri dari Masa Depan pada 2 Juli 2025.

Bersama Spotify, Yandy Laurens selaku sutradara Sore: Istri dari Masa Depan membagikan cerita di balik musik film tersebut. Ia mengungkapkan proses kreatif yang dilalui, mulai dari pembuatan naskah hingga kurasi musik untuk film.

Selama menyusun naskah, Yandy Laurens mengaku proses paling sulit yang ia lalui adalah proses memperdalam karakter. Ia berupaya untuk memahami tiap karakter dalam film agar mereka tak hanya hadir sebagai penggerak alur cerita, tetapi juga sebagai manusia yang terasa nyata.

Press Conference Sore: Istri dari Masa Depan/ Foto: dok. Spotify

Ia lalu menuturkan bahwa musik memiliki peran besar dalam proses kreatif film Sore: Istri dari Masa Depan. Terungkap bahwa Yandy Laurens mengumpulkan banyak lagu terlebih dahulu untuk mendukung penyusunan cerita.

"Sebelum mulai menulis, biasanya saya sudah mulai ngumpulin lagu-lagu yang secara emosi terasa dekat dengan cerita. Saya bikin playlist kolaboratif di Spotify bareng produser, isinya lagu-lagu yang mewakili suasana film yang lagi kita garap," jelas Yandy.

Menurut Yandy, ketika lagu yang tepat bertemu dengan momen yang juga tepat dalam cerita, ada dampak luar biasa yang diberikan. Oleh karena itu, ia merasa sangat bersyukur atas para musisi yang karyanya bisa menjadi wadah untuk dirinya mempertegas cerita yang ditulis.

Yandy Laurens menyebut untuk film Sore: Istri dari Masa Depan, lagu Gaze dan Forget Jakarta dari Adhitia Sofyan menjadi dua lagu pertama yang mendukung pembuatan naskah film.

"Tapi seiring berjalannya waktu, playlist itu berkembang, dan kadang algoritma Spotify justru membawa saya ke lagu-lagu yang nggak terduga dan ternyata ketika disandingkan dengan jalan cerita, jadi sangat menarik, misalnya Terbuang Dalam Waktu dan Pancarona dari Barasuara," tutur Yandy Laurens.

Menurut sutradara itu, kekuatan musik dari para musisi Indonesia telah mendukung dirinya untuk mengembangkan cerita. Lagu Pancarona oleh Barasuara menjadi salah satu dari sekian lagu Indonesia yang mendukung proses kreatif film Sore: Istri dari Masa Depan, di mana lagu ini disebut sangat menggambarkan karakter Sore.

"Saya ingat waktu itu di kantor waktu masa pandemi, sedang nulis tengah cerita, lalu tiba-tiba Pancarona terputar. Saya langsung berhenti nulis, terus baca liriknya, dan itu ternyata persis banget sama yang saya cari. Lagu itu langsung saya masukin ke naskah, lengkap dengan time code dan visual yang akan menyertainya," ungkap Yandy Laurens.

Sore: Istri dari Masa Depan mulai tayang pada 10 Juli 2025 di bioskop, sementara playlist yang dikurasi tim produksi untuk film ini, yakni Sore: On Aux dapat didengarkan secara eksklusif di Spotify.